Tentara Nasional Indonesia (TNI) terobosan sebuah hutan, membangun jalan yang sudah puluhan tahun rusak parah.
DARA – Jalan hutan itu berada di Kampung Gunung Kula, Desa Kertamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
TNI membangun jalan itu melalui program TMMD, Selasa kemarin (30/3/2021).
Pembangunan jalan sepanjang lebih dari 3,6 kilometer itu kini sudah hampir rampung dan dapat membantu masyarakat mempermudah akses jalan, baik untuk angkut hasil hutan maupun menuju ke sekolah
Hingga kini pelaksanaan pembangunan jalan di Desa Kertamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang itu masih dilakukan secara gotong royong antara warga dan TNI.
Pembangunan jalan sepanjang lebih dari 3,6 kilometer itu merupakan salah satu sasaran program dalam TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke 110 tahun 2021.
Setiap hari ratusan warga dari beberapa kampung berbaur dengan anggota TNI menyelesaikan pembangunan jalan dengan sistem di cor
PJS Kapenrem 062/ Tarumanagara, mengatakan, lokasi ini dipilih karena sudah lebih dari sepuluh tahun kondisi jalan sangat rusak.
Menurutnya, jangankan untuk kendaraan roda empat, sepeda pun terkendala saat melintasi jalan rusak.
“Pihak TNI terpaksa harus menerobos kawasan hutan untuk membangun kembali akses jalan,” ujarnya saat peninjauan langsung ke lokasi, Selasa (30/3/2021).
Apalagi, menurutnya, sebagian masyarakat yang tinggal di kawasan Gunung Kula hingga kawasan Sangkub ini sebagian besar mengandalkan dari hasil hutan berupa kayu-kayuan untuk ekonomi mereka.
Ia pun memastikan, pembangunan jalan sudah lebih dari delapan puluh persen mendekati selesai.
Pembangunan jalan yang nantinya bisa menghubungkan ke beberapa dusun dan kampung seperti Gunung Kula Sangkub dan Cilutung ini akan diresmikan seiring penutupan TMMD pada 31 maret 2021.
“Jalan yang kini hampir rampung dibangun itu tak lama lagi bisa dinikmati oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Yaya Sutarya, menyebutkan, sebelum adanya pembangunan jalan, tak jarang warga harus mengangkut hasil panen hutan dengan cara dipikul dan berjalan kaki berjarak jauh karena sulitnya akses jalan dan jauhnya dari lokasi desa atau jalan raya.***
Editor: denkur