DARA | SUKABUMI – Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Muslim Indonesia Raya (AMIR) menggelar aksi unjuk rasa di halalam Sekretariat DPRD Kota Sukabumi, Jumat (06/09/2019) sore. Mereka menolak program Obor (one belt one road) atau BRI (belt road inisiative) kerja sama antara pemerintahan Indonesia dengan Cina.
“(Program) ini merugikan bangsa,” kata koordinator aksi, Budhy Lesmana, seusai orasi dalam aksi itu.
Selain itu, masih ada ada lima hal yang menjadi penolakan dan tuntutan yang mereka tuangkan dalam petisi. Pertama mereka menolak penjajahan Cina dalam bentuk apapun.
Kedua, menolak pemindahan Ibu Kota Indonesia Jakarta, karena Jakarta , merupakan kota yang syarat nilai sejarah. Ketika, menolak kenaikan BPJS dan TDL.
Keempat, menuntut pengakuan terhadap bendera tauhid, karena merupakan sejarah Nabi Muhammad SAW bukan milik bendera organisasi yang dilarang . Kelima, menolak kriminalisasi ulama.
“Kami mewakili masyarakat lebih dari 36 ormas nasional dan ormas Islam sepakat bergabung dan turun kejalan menyuarakan kepentingan masyarakat, ” ujarnya.
Aksi diwarnai penandatangan petisi dimulai dari koordinator aksi Budhy Lesmana diikuti Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, anggota DPRD Kota Sukabumi, Syihabudin, kepala BPJS Kota Sukabumi, Yasmin Ramadhana Hararap. Kemudian, petisi diserahkan ke masing masing untuk ditindaklanjuti.
Aksi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik ormas nasionalis maupun Ormas Islam, itu, mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Untuk memperlancar aksi dan arus lalu lintas, Polisi memberikade jalan Ir H Juanda.***
Wartawan: Riri Satiri | Editor: Ayi Kusmawan