DARA | BANDUNG – Pengerjaan proyek pembangunan jalan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat akan mendapatkan pendampingan dari Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah Kejaksaan Negeri (TP4D Kejari) Bale Bandung.
Tercatat, pada tahun ini penandatangan kontrak 15 paket jalan telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KBB dengan pihak kontraktor yang disaksikan TP4D dari Kejari Bale Bandung.
Kepala Dinas PUPR KBB, Anugrah, berharap, dengan melibatkan TP4D dari Kejari pembangunan jalan oleh kontraktor bisa sesuai dengan kontrak, seperti tepat waktu dan kualitas serta kuantitas jalan bisa dipenuhi. Baru 15 paket yang sudah berhasil dilelang dan kontraknya ditandatangani.
Bahkan, kemarin hadir langsung para direktur perusahaan pemenang lelangnya saat tandatangan kontrak,” ujar Anugrah saat ditemui di ruang kerjanya, Ngamprah, KBB, Senin (24/6).
Anugra menjelaskan, ke-15 paket tersebut memiliki alokasi anggaran mulai dari kisaran Rp2 miliar hingga yang terbesar Rp6 miliar per paket, tersebar di tiga wilayah mulai dari selatan, barat, hingga utara. “Yang paling besar Rp6 miliar untuk ruas jalan di Kecamatan Cipongkor. Pengerjaan akan dimulai pada pekan depan karena sesuai kontrak. Kontraktor memiliki waktu antara tiga hingga empat bulan pengerjaan harus selesai,” katanya.
Jika para kontraktor tidak memenuhi sesuai dengan kontrak, maka perusahaan tersebut secara otomatis akan di-blacklist atau tidak boleh mengikuti lelang di tahun depan. Pihaknya ingin tegas agar para kontraktor bisa menjalankan pengerjaan jalan dengan benar.
“Makanya selama pengerjaan ini kami dan kejaksaan akan terus memantau hingga pekerjaan selesai di lapangan. Kami ingin memberikan yang terbaik di bidang infrastruktur jalan kepada seluruh masyarakat,” ujarnya.
Selain 15 paket tersebut, lanjut dia, ada sekitar seratus paket yang akan kembali dilelang pekan ini. Ratusan paket tersebut memiliki alokasi anggaran dari mulai Rp200 juta hingga Rp3 miliar per paket.
“Sebelumnya kami selesaikan lelang yang besar-besar dulu, sisanya pekan ini kami ajukan lelang lagi secara serentak. Supaya pada Oktober nanti, pembangunan jalan seluruhnya bisa selesai. Mumpung sekarang musim kemarau tidak terkendala cuaca saat pembangunan jalan,” katanya.
Anugrah menyebutkan, tahun ini alokasi khusus untuk pembangunan infrastruktur jalan mencapai angka Rp170 miliar, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Sementara, untuk bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, tahun ini hanya Rp12 miliar atau turun dari tahun sebelumnya yang mencapai angka Rp16 miliar.
“Untuk DAK itu masuk yang 15 paket tadi dan sudah selesai dilelangkan. DAK ini dipusatkan di wilayah barat seperti Cipendeuy dan Cikalongwetan,” ujar dia.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan