Tragedi hanyutnya ratusan siswa SMPN 1 Turi yang sejauh ini menewaskan sembilan siswa jadi sorotan publik. Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi pun angkat bicara.
DARA | YOGYAKARTA – Sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi memandang perlu untuk mengomentari kasus itu.
Menurutnya, mestinya pada setiap kegiatan Pramuka dalam bentuk apapun ada koordinasi dengan pihak sekolah. “Semua pasti ada sanksinya,” tegasnya saat jumpa pers di SMP Negeri 1 Turi. Dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (22/2/2020).
Meski begitu, kata Putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X ini, kasus tersebut perlu diselidiki lebih lanjut oleh pihak Kwarcab Pramuka Kabupaten.
Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengatakan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa enam orang dari pihak sekolah. Namun, diketahui pasti siapa pihak yang paling bertanggung-jawab dalam peristiwa tersebut.
Hinga berita ini ditayangkan, diperoleh informasi korban meninggal menjadi sembilan orang, 23 siswa terluka dan 216 selamat.
Diberitakan sebelumnya, ratusan siswa SMPN 1 Turi terseret arus Sungai Sempor, kemarin sore pukul 15.30 WIB, Jumat (21/2/2020) di Padukuhan Dukuh Desa Donokerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta.***
Editor: denkur