Pasca hujan deras longsor terjadi di penambangan batu giok. Gelombang lumpur dan batu mengubur setidaknya 160 orang penambang hingga tewas.
DARA | MYANMAR – Upaya pencarian masih dilakukan, pasalnya ditengarai masih ada orang hilang di situ. Sedangkan 162 penambang sudah ditemukan.
Peristiwa tragis itu terjadi di lokasi penambangan batu giok di wilayah utara Myanmar, demikian keterangan pemerintah negara itu.
Dikutip dari vivanews.com, Jumat (3/7/2020), Myanmar merupakan sumber batu giok terbesar di dunia, tetapi sering terjadi kecelakaan di berbagai lokasi pertambangannya, dan korban terbanyak adalah orang-orang yang mencari batu.
Departemen pemadam kebakaran Myanmar, dalam unggahannya di Facebook, mengatakan: “Para penambang batu giok dihantam gelombang lumpur, yang longsor setelah hujan deras.”
Sekitar pukul 19.15 waktu setempat:”ada 160 jenazah ditemukan dan 54 orang yang terluka diselamatkan ke rumah sakit,” ungkapnya. Tidak ada angka yang diinformasikan berapa jumlah orang yang masih hilang.
Menteri Urusan Sosial negara bagian Kachin, Dashi La Seng, mengatakan kepada BBC Myanmar: “Tiba-tiba … gelombang lumpur raksasa bercampur air hujan mengalir deras ke dalam lubang. Itu seperti tsunami.”
Hujan deras berlanjut sepanjang hari selama proses penyelamatan.
Polisi mengatakan sebagian warga tidak memedulikan peringatan yang dikeluarkan pada Rabu agar tidak bekerja di kawasan pertambangan setelah curah hujan yang deras.
Walaupun begitu, peringatan itu kemungkinan juga berhasil menyelamatkan banyak nyawa dalam longsor tersebut.
Video yang diabadikan dari lokasi kejadian memperlihatkan tanah longsor berskala besar itu mengalir ke lubang besar atau danau di lokasi penggalian.
Maung Khaing, seorang penambang berusia 38 tahun, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia melihat gundukan tanah bekas penambangan yang menjulang nyaris runtuh dan orang-orang berteriak “lari, lari”.
Dia berujar: “Dalam semenit, semua orang yang berada di bawah [bukit] menghilang begitu saja. Hati saya terasa kosong … Ada orang-orang yang terjebak di lumpur berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang bisa membantu mereka.”***
Editor: denkur | Sumber: vivanews