Datang dengan harapan diangkat menjadi PNS, seorang guru honorer mlah pulang membawa kekecewan setelah mendatangi kantor Setda Pemkab Cianjur.
DARA | CIANJUR — Seorang guru honorer berinisial EH menjadi korban penipuan oleh seseorang. Korban sudah memberikan uang Rp550 ribu kepada orang tersebut, dengan jaminan akan diberikan surat undangan untung pengangkatan menjadi PNS.
Aksi penipuan itu, berawal saat korban menerima surat undangan dari Setda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tentang penyerahan SK PNS. Dengan berbekal surat palsu yang ditandatangani Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman itu, korban langsung mendatangi ruangan Sekda untuk menanyakan kejelasan surat itu.
Namun, hanya kekecewaan yang ia terima setelah staff Setda memberikan penjelasan, surat itu palsu. “Pada 2 Desember 2019, ada seorang honorer datang menemui pak Sekda, menanyakan SK. Dia menunjukkan surat undangan dari oknum itu. Padahal tidak ada pengangkatan dalam waktu dekat ini, apalagi untuk PNS,” kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, Rabu (4/12).
Surat dengan nomor 207/003/2019 yang ditetapkan pada 2 Desember 2019 itu bertuliskan kop surat Pemerintah Kabupaten Cianjur Sekretariat Daerah dan ditujukan untuk EH.
Di dalamnya disebutkan, dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 11/2017 tentang Managemen Pegawai Negeri Sipil, EH diundang untuk hadir di Kantor Bupati Cianjur Jalan Siti Jenab nomor 31 pada Selasa 3 Desember 2019 pukul 11.00 Wib.
Disebutkan, undangan tersebut untuk penyerahan SK PNS oleh Sekda Pemkab Cianjur, Aban Sobandi. Surat itu tandatangan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, lengkap dengan cap.
Namun Herman memastikan, surat tersebut palsu. Mengingat, dia tidak pernah menandatangani surat tersebut.
“Dari isi dan penulisannya pun sudah tidak sesuai. Apalagi itu surat dari Setda. Tapi dibuat seolah ditandatangani saya. Tandatangannya pun bisa dilihat itu di-print bukan tandatangan dan cap asli,” ujar dia.
Dari informasi yang ia terima, korban sudah memberikan uang Rp550 ribu kepala oknum tersebut dengan jaminan akan diberi surat undangan untung pengangkatan menjadi PNS. “Tapi apakah ada dana yang lebih besar selain itu belum tahu juga. Untuk informasi awal sebesar itu yang ditransfer kan. Tapi begitu dikonfirmasi dan dihubungi lagi kontak oknum itu tidak aktif,” katanya, tanpa memberikan identitas oknum yang ia maksud.
Dia mengaku sudah menyebarkan informasi adanya dugaan penipuan dengan modus pengangkatan PNS tersebut di akun media sosial pribadi miliknya dan Humas Pemkab Cianjur. Para tenaga honorer juga ia minta tidak mudah terbujuk dengan oknum yang menjanjikan bisa meloloskan mereka menjadi PNS dengan harus membayar uang dengan nominal tertentu.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan