Trump Umumkan Darurat Nasional

Sabtu, 16 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Presiden Amerika Serikat Donald Trump

DARA | WASHINGTON – Demi membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kondisi darurat nasional. Namun, Jaksa Agung negara bagian New York, Letitia James akan menggugat Trump atas keputusannya itu.

“Menyatakan kondisi darurat nasional tanpa alasan yang masuk akal bisa memicu krisis konstitusional,” tegas James dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (16/2/2019).

Tindakan Trump, kata James, membahayakan warga AS. James memastikan bakal melawan balik Trump dengan semua cara legal yang bisa dilakukan. “Tindakan ini akan membahayakan warga Amerika di seluruh wilayah negara ini, dengan mengalihkan dana-dana yang diperlukan untuk situasi darurat sungguhan dan bencana sungguh demi memuluskan agenda pribadi Presiden,” ujarnya.

“Kami tidak akan diam saja terhadap penyalahgunaan wewenang ini dan akan melawan balik dengan setiap cara legal yang kami mampu lakukan,” ujar James.

Penetapan kondisi darurat nasional pada Jumat (15/2) waktu setempat berarti pengalihan dana federal AS miliaran dolar AS yang dialokasikan untuk tujuan lain, menjadi ditujukan untuk pembangunan tembok di perbatasan selatan AS. Pembangunan tembok itu telah menjadi janji kampanye Trump dalam pilpres 2016.

Dalam pernyataannya saat mengumumkan kondisi darurat nasional itu, Trump mengakui dirinya mengharapkan munculnya gugatan terhadap keputusannya tersebut. Ditegaskan Trump, penetapan itu perlu diambil untuk menghentikan ‘krisis’ imigrasi di perbatasan AS dan Meksiko.

“Pengadilan akan menentukan hal itu. Saya memperkirakan akan digugat. Saya tidak seharusnya digugat,” ucap Trump di Gedung Putih. “Sangat disayangkan itu akan melalui sebuah proses dan dengan senang hati, kita akan menang. Saya pikir,” imbuhnya.

Menanggapi pernyataan Trump, perwakilan Partai Demokrat, Adam Schiff, menyatakan keyakinan bahwa penetapan kondisi darurat nasional oleh Trump akan dicabut oleh pengadilan. “Akan sulit untuk membayangkan kasus penetapan kondisi darurat nasional yang lebih lemah dari ini. Saya yakin pengadilan akan dengan tegas mencabut deklarasi itu, dengan cepat menguatkan gugatan hukum yang menantang tindakan hari ini,” ucapnya.

Selain negara bagian New York, seperti dilansir Reuters, gugatan hukum juga datang dari negara bagian California dan Texas. Gubernur California, Gavin Newsom, yang juga politikus Demokrat menyebut ‘krisis perbatasan’ yang disebutkan Trump hanyalah ‘karangan’ belaka.

Gugatan-gugatan hukum itu menyebut keputusan Trump menetapkan kondisi darurat nasional itu telah melanggar Konstitusi AS. Khusus untuk wilayah Texas, ada tiga pemilik tanah yang menyatakan rencana pembangunan tembok perbatasan akan melanggar hak-hak properti mereka.

Secara terpisah, Komisi Kehakiman pada House of Representatives atau DPR AS yang kini dikuasai Partai Demokrat meluncurkan penyelidikan terhadap penetapan kondisi darurat nasional itu. Dalam surat kepada Trump, komisi itu meminta Trump menghadirkan perwakilan Gedung Putih dan Departemen Kehakiman dalam rapat dengar pendapat di Kongres AS. Mereka juga meminta Trump menyerahkan dokumen-dokumen legal yang mendasari keputusannya.

“Kami meyakini penetapan kondisi darurat Anda (Trump-red) menunjukkan pengabaian sembrono soal pemisahan kekuasaan dan tanggung jawab Anda sendiri di bawah sistem konstitusional kita,” demikian bunyi surat yang ditandatangani Ketua Komisi Kehakiman HOR, Jerrold Nadler dan politikus top Demokrat lainnya.***

Editor; denkur
Sumber: AFP/detikcom

Berita Terkait

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Senin, 22 Juli 2024 - 14:14 WIB

Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini

Berita Terbaru