“Kekagetan di seluruh dunia (pandemi covid-19), kita tidak mempersiapkan (PJJ). Tapi itu hanya berlangsung satu bulan, setelahnya kita bisa beradaptasi,” ujar Bambang Ariyanto.
DARA | BANDUNG – Dinas Pendidikan Kota Bandung menyatakan 90 persen siswa di Kota Bandung, Jawa Barat sudah bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama 3-4 bulan pada tahun ajaran 2019-2020 lalu. Hal itu menjadi bekal untuk semakin memperbaiki PJJ saat tahun ajaran 2020-2021.
Kepala Seksi Kurikulum SMP Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengakui, ada sejumlah kendala pada PJJ tingkat TK, SD, dan SMP saat awal pandemi Covid-19. Namun setelah proses adaptasi, PJJ bisa berjalan dengan baik.
“Kekagetan di seluruh dunia (pandemi covid-19), kita tidak mempersiapkan (PJJ). Tapi itu hanya berlangsung satu bulan, setelahnya kita bisa beradaptasi,” ujar Bambang, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (14/7/2020).
Kendala kedua, diutarakan Bambang, terdapat sekitar 9,25 persen siswa yang terkendala dengan alat-alat yang menunjang pembelajaran. Misal di satu rumah yang punya telepon genggam adalah ayahnya, ketika ayahnya harus bekerja, maka siswa bersangkutan tidak bisa belajar.
“Bahkan ada yang sama sekali tidak punya sarana penunjangnya,” katanya.
Disinggung mengenai kendala tersebut, Bambang mengklaim, pihaknya telah mempunyai solusi. Seluruh sekolah diimbau meminjamkan tablet atau laptop sebagai penunjang PJJ untuk siswanya.
“Sekolah memiliki alat seperti tablet atau laptop, bahkan di SMP negeri jumlahnya bisa ratusan. Misal anak-anak yang tidak mampu ada 50 siswa, tinggal didistribusikan atau dipinjamkan. Kalau untuk kesulitan dalam biaya untuk membeli kuota, sekolah juga diimbau untuk menganggarkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) guna membantu anak-anak tersebut,” bebernya.
Menurutnya, jika satu sekolah misal SMP Negeri memiliki 100-200 laptop dengan rata-rata Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) di angka 5-8 persen, maka laptop tersebut bisa dipinjamkan.
“Prosedurnya, sekolah membuat berita acara peminjaman. Misalkan anak yang terdata ada 10 orang, lalu diantarkan laptopnya ke rumah oleh guru. Nantinya orang tua menandatangani Berita Acara Peminjaman,” terang Bambang
Bambang mengungkapkan kendala lainnya terkait kompetensi teknologi dari sebagian guru-guru di sekolah sebanyak 8,35 persen dalam metode PJJ ini. Namun hal tersebut sudah diantisipasi dengan menggelar pelatihan.
“Selama PJJ jilid 1 berlangsung kemarin sekitar 3-4 bulan kita melatih para guru. Insya Allag guru-guru di Kota Bandung semakin siap untuk PJJ jilid 2 sekarang,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein