Kabupaten Bandung turun ke level 3 PPKM dan para orangtua siswa berharap pembelajaran tatap muka alias PTM segera diberlakukan, sehingga anak-anaknya bergairah lagi belajar di sekolah.
DARA – Lilis Andriani (35) orangtua siswa di SDN Ciluncat, Kecamatan Cangkuang mengatakan sudah kewalahan membantu anaknya belajar selama ini. Setiap hari guru memberikan tugas kepada anaknya, namun karena memang sudah merasa jenuh dan malas akhirnya semua tugas sekolah itu justru menjadi beban orangtua.
“Kalau tugas kan memang setiap hari ada, dikasih lewat grup whatsapp kelas, tapi ya gitu, anak saya sudah malas mengerjakan, jadi tiap hari saya sama beberapa orangtua lain malah yang sibuk ngerjain tugas anak,” ujar Lilis, Kamis (26/8/2021).
Lilis berharap pemerintah segera membuka pembelajaran tatap muka agar anak-anak bisa menjalani sekolah secara normal kembali.
“Anak-anak akan lebih senang kalau sekolah tatap muka, karena bisa bertemu dengan teman-temannya. Belajar pun akan lebih semangat kalau diajari oleh guru,” katanya.
Ibu dua anak itu memang merasa kerepotan selama ini karena kedua anaknya harus belajar secara daring, sedangkan ia sendiri tidak begitu memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
“Pelajaran anak sekarang mah susah-susah, jadi pusing, kita juga harus bisa pake handphone yang android biar bisa ngerjain tugas anak. Saya sih pengennya cepat-cepat belajar di sekolah,” ujarnya.
Menanggapi itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan akan selalu mengusulkan kegiatan belajar mengajar secara langsung. Apalagi, pihak kementerian terkait juga berharap ada kegiatan belajar tatap muka.
“Saya terus berkomunikasi dan mudah-mudahan ini bisa terlaksana, walaupun dengan sistem shit. Minimal dua shif dalam satu hari, kita akan upayakan bagaimana tatap muka ini bisa dilakukan dalam waktu yang singkat,” ujar bupati.
Menurut bupati, Kabupaten Bandung siap menggelar tatap muka. Jadi, mulai dari sekarang akan dilakukan penataan sekolah. Setiap siswa harus mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 sebelum menjalani belajar tatap muka.
“Saya akan selalu menggerakkan siswa untuk divaksin dulu,” ujarnya.
Menurut bupati, seharusnya Kabupaten Bandung berada pada level 2, namun menjadi level 3 karena masuk dalam sistem aglomerasi Bandung Raya.
Menurutnya, 80 persen wilayah Kabupaten Bandung sudah zona hijau, hanya sebagian yang masih orange dan kuning.
“Pada dasarnya zona merah tidak ada lagi, dan tidak ada lagi yang isoman di tingkat RT atau zona merah ditingkat RT,” jelasnya.
Bupati berharap setiap harinya ada 40 ribu warga Kabupaten Bandung yang divaksin. Namun, karena ketersediaan dosis vaksinnya terbatas maka disesuaikan dulu.
“Pelaksanaan vaksinasi tergantung distribusi vaksinnya, karena saya berharap setiap harinya 40 ribu orang, tapi karena disini vaksinnya terbatas kita sesuaikan dulu,” ujarnya.
“Tolong dipertahankan dan ditingkatkan tapi jangan terlena, kita harus waspada. Tentu protokol kesehatan ini harus ditingkatkan minimal kita harus menggunakan 1 M yaitu selalu menggunakan masker,” kata bupati.***
Editor: denkur