DARA | ARAB SAUDI – Lebih dari 1.299 ulama dan kaum intelektual dari 127 negara berkumpul di Mekkah Arab Saudi menghadiri sebuah konferensi yang bertajuk “Konferensi Internasional tentang Persatuan Islam – Bahaya Pelabelan dan Ekslusi. Rabu (12/12/2018).
Konferensi itu diselenggarakan Liga Dunia Muslim (MWL). Diresmikan Gubernur Mekkah Pangeran Khaled Al-Faisal. Para ulama sepakat menolak segala bentuk kebencian dan ekstremisme. Bahkan, mengusulkan untuk memulai kemitraan antar budaya agar secara efektif memerangi Islamofobia.
Para ulama juga menekankan perlunya menciptakan komunikasi yang efektif antara pengikut berbagai aliran pemikiran Islam yang berbeda untuk menghilangkan kesalahpahaman dan meningkatkan kerja sama. Dengan suara bulat, mereka menolak pandangan sektarian dan ide-ide ekstremis.
Raja Salman dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Gubernur Mekkah mengatakan, Arab Saudi akan terus memenuhi komitmen dan inisiatifnya untuk mewujudkan harapan dan aspirasi kaum Muslim di seluruh dunia. Dipinta para cendekiawan Islam bersatu menghadapi kampanye sengit yang ditujukan terhadap agama, moral, budaya, dan peradaban mereka.
Raja Salman menyerukan untuk memperluas dialog, pemahaman, dan kerja sama untuk mewujudkan keselarasan, kesepakatan, dan kerja bersama.
“Kami berharap pengetahuan yang kuat akan digunakan untuk menghilangkan perpecahan dalam umat dan mewujudkan persatuan dan solidaritasnya demi perbaikan seluruh umat manusia,” kata Raja Salman.
Mufti Agung Saudi yang juga Ketua Dewan Tertinggi MWL, Sheikh Abdul Aziz Al-Asyikh, menyoroti ajaran Islam yang secara kategoris menolak semua bentuk diskriminasi. Menyerukan umat Islam untuk menempa persatuan di antara barisan mereka dan menyingkirkan persaingan, perbedaan kecil.
Sheikh Bayyah mengatakan, perbedaan pendapat tidak seharusnya ditafsirkan sebagai permusuhan. Dia menyesalkan semangat pengucilan, penolakan, dan tidak mempercayai orang lain. Dia mengatakan, pendekatan yang moderat diperlukan untuk melawan ekstremisme dan kebencian.
Sekretaris Jenderal MWL Sheikh Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa mengatakan, masalah yang terjadi di dunia saat ini berasal dari kurangnya dialog terbuka dan persaingan yang sia-sia antara sekte dan denominasi. Sementara Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Dr. Yousef Al-Othaimeen, memuji pengalaman Arab Saudi yang sukses melawan ekstremisme, kekerasan dan terorisme.
Dia mengatakan, langkah-langkah yang diambil Saudi untuk melawan tren negatif ini telah mengubahnya menjadi acuan yang dapat diandalkan untuk semua yang terkait dengan Islam. Dia lantas memuji upaya, langkah berani dan kebijakan tegas yang dilakukan oleh Kerajaan Saudi untuk membasmi ide-ide ekstremis dari masyarakat.***
Editor: denkur