Indonesia mengecam tindakan kekerasan kepolisian Israel terhadap jamaah taraweh di Masjid Al-Aqsha, beberapa waktu lalu. Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf, menyerukan umat Muslim Indonesia membaca doa Qunut Nazilah dalam ibadah salat mereka.
DARA – “Mencermati perkembangan terbaru di Palestina, saya mendorong umat muslim Indonesia untuk membaca Qunut Nazilah dalam salat fadhu, misalnya dalam salat subuh dan salat witir selama Ramadhan. Pasalnya, doa adalah senjata orang mukmin dan untuk saat ini, hal itu adalah salah satu pilihan rasional yang bisa dilakukan untuk membantu kaum Muslimin di sana,” kata Bukhori, seperti dikutip dara.co.id dari Viva.co.id, Selasa 11 Mei 2021.
Untuk diketahui, dalam sejarahnya Qunut Nazilah adalah doa yang dibacakan Nabi Muhammad Saw pasca tragedi Ar-Raji dan Bir Ma’unah, yakni insiden pembantaian para ahli Qur’an yang diutus untuk berdakwah kepada suku Adhal dan Al-Qarash serta penduduk Najd akibat pengkhianatan.
Dalam suasana sedih tersebut, Nabi Muhammad berdoa supaya Allah menimpakan balasan kepada para pelakunya.
Selain itu, Qunut Nazilah juga bisa dibaca untuk menangkal musibah atau malapetaka yang menimpa umat muslim. Tahun lalu, MUI bahkan menganjurkan doa Qunut Nazilah dibaca oleh umat muslim Indonesia untuk menangkal penyebaran virus Covid-19.
Masih dikutip dari Viva.co.id, alumni Universitas Madina Arab Saudi ini juga menyerukan kepada para pemimpin dunia dan pemerintah Indonesia, untuk mengambil segala tindakan terukur untuk menghentikan aksi brutal zionis Israel terhadap muslim Palestina yang tengah beribadah di masjid Al-Aqsha. Tindakan Israel dianggap sudah melewati batas.
“Agresi yang tidak berperikemanusiaan ini harus dihentikan dan komunitas global harus satu suara mengambil tindakan,” ujarnya.
Bukhori menambahkan: “Kami juga mendesak pemerintah Indonesia mengupayakan segala cara dengan memperhatikan kaidah hukum internasional untuk menghentikan kekerasan di Palestina melalui strategi diplomasi yang bermartabat dan memihak terhadap kemerdekaan Palestina,” ujarnya.***
Editor: denkur