Ini menjadi catatan sejarah perjalanan komunitas Manjing Manjang dalam kiprahnya. Komunitas ini mewadahi para penyair, pecinta literasi, dan musisi balada.
LANGIT yang teduh dan lantunan musik balada menghangatkan suasana sore hari di Taman Sejarah Kota Bandung, tepat di akhir pekan terakhir di tahun 2019, Sabtu (28/12/2019).
Komunitas Musik Balada Manjing Manjang tengah berkreasi menyenandungkan lagu-lagu ciptaan mereka dalam acara Hari Musik Balada (Hamba) 2019. Riuh celoteh anak-anak yang tengah bermain air di kolam dangkal taman itu pun semakin menyemarakkan hari.
Menghabiskan masa libur sekolah di taman-taman Kota Bandung, tampaknya menjadi pilihan utama bagi warga hari ini. Taman Sejarah menjadi semakin hangat tatkala Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, datang memboyong istri, Siti Muntamah Oded M. Danial, dan anak-anaknya.
Tak lama kemudian, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, pun datang beserta istri, Yunimar Yana Mulyana. Siti Muntamah, yang juga merupakan aktivis literasi Kota Bandung, didaulat untuk membacakan puisi di depan relief sejarah kota yang disulap jadi panggung sederhana.
Diiringi petikan gitar akustik Umi, sapaan akrabnnya, mendeklamasikan dengan apik puisi berjudul Pada Para Pencari karya Elly Dzarrah. Tak hanya Umi, sapaan akrab Siti Muntamah, wakil wali kota pun diminta bernyanyi.
Kang Yana, begitu wakil wali kota kerap disapa, menyanyikan lagu Cinta yang dipopulerkan Chrisye.
Hari itu menjadi catatan sejarah perjalanan komunitas Manjing Manjang dalam kiprahnya. Komunitas yang mewadahi para penyair, pecinta literasi, dan musisi balada ini genap berusia dua tahun tepat 28 Desember 2019.
Oded mengapresiasi kegiatan yang digelar komunitas ini, karena nada-nada yang digubah oleh para musisi ini telah mewarnai industri musik Kota Bandung, bahkan Nusantara. “Semoga Manjing Manjang menjadi komunitas musik yang mewadahi para musisi balada sehingga bisa terus berkreasi melahirkan musik-musik berkualitas yang membahana hingga ke Nusantara,” ucap Oded dalam sambutannya.
Sementara itu, Presiden Manjing Manjang, Adew Habsta, menginginkan komunitas-komunitas seperti Manjing Manjang bisa mengaktivasi ruang-ruang publik, seperti taman dan ruang kreatif lainnya untuk berkarya. Ia tahu, Kota Bandung kaya akan fasilitas yang mendukung para seniman dan kreator seperti mereka.
“Saya berterima kasih kami bisa tampil di Taman Sejarah. Ini pertama kali buat kami. Kami berharap fasilitas publik lain dan juga gedung-gedung bisa kami manfaatkan juga untuk ruang berkarya,” ujar Adew yang langsung disetujui Oded.
Kendati sempat diguyur hujan, pergelaran Hamba tetap berlanjut hingga pukul 21.00. Berbagai musisi, penyair, dan seniman lainnya seperti Mukti Mukti, Panji Sakti, Rozensky, Iman Soleh, Bob Anwar, Hampir Sastra Indonesia, Kidung Saujana, Saddana, Jalu Kancana, dan Ully Do.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh Doddi Ahmad Fauji, Ganjar Noor, Ojel Veskil, Chandya, Maldy Gunawan, Rendy Bobo, Time to Wardoyou, Trisno Yuwono, Sajak Liar, KPPI, dan Asosiasi Literiasi Indonesia.***
Sumber: Humas Bandung | Editor: Ayi Kusmawan