DARA | JAKARTA – Mengungkap kasus teror bom di rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, Polri bekerjasama dengan Kepolisian Londong Inggris, terutama meneliti dan mempelajari closed circuit television (CCTV).
Hasil penelitian polisi London, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderla Polisi Dedi Prasetyo, ada perbedaan antara isi rekaman CCTV yang bergerak dengan keadaan diam, sehingga masih perlu dicermati memeriksa rekaman atau VDR (video disk recorder).
Menurutnya, video dikirim ke London untuk dianalisa secara komprehensif. Hasilnya ditemukan beberapa petunjuk sebelum peristiwa terjadi. Ada kecurigaan pada satu kendaraan yang mondar-mandir di kediaman dua pimpinan KPK selama sebulan sebelum teror terjadi.***
Editor: denkur