Upah Tinggi, Ratusan Investor Pindah ke Luar Jabar

Senin, 29 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan, saat ini ada 140 investor yang tutup dan pindah ke luar Jawa Barat. Alasannya, upah tinggi.

“Hampir semua alasannya itu karena upah yang tinggi,” katanya saat memimpin pertemuan dengan International Labour Organization (ILO) untuk membahas sistem pengupahan di Jawa Barat, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/7/2019).

Menurut dia, sistem pengupahan yang bersifat desentralisasi (kebijakan diserahkan kepada masing-masing kepala daerah kabupaten/kota) turut memengaruhi perbedaan nilai upah. Contoh perbedaan yang signifikan yaitu UMK Pangandaran, Rp 1,6 juta dan Karawang,  Rp 4,2 juta.

“Sistem pengupahan kita kan desentralisasi, diserahkan kepada kepala daerah tingkat dua. Ini juga disoroti ILO karena membuat subyektivitas perbedaan pengupahan nilainya terlalu jauh,” ujar dia.

Berikutnya, teknis sistem pengupahan berstandar internasional bakal dibahas ILO bersama para Kepala Dinas Tenaga Kerja se-Jawa Barat. Dalam pertemuan ini, ia berharap jenis industri setiap daerah di Jabar akan diseragamkan menjadi satu jenis usaha.

“Misalkan di Jabar khusus industri manufaktur, di Jateng (Jawa Tengah) tekstil, sehingga jelas tiap daerah jenis industrinya apa, karena keberagaman industri dalam satu daerah juga menjadi penyebab keberagaman upah,” kata dia, dalam pertemun yang betajuk Ngariung Inohong Jawa Barat tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, ILO mengusulkan agar sistem pengupahan buruh di Jawa Barat menggunakan standar internasional. Tujuannya, untuk meminimalisir perbedaan nilai upah di setiap daerah, berkeadilan, dan membuat buruh lebih sejahtera, termasuk menjaga para investor agar tidak pindah ke daerah ini.

Hasil dari pertemuan oleh kepala daerah dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dari 27 kabupaten/kota tersebut, Pemprov Jawa Barat, akan membuat sistem pengupahan yang lebih baik dan berkeadilan, sesuai standar internasional. “Sehingga, bisa menjaga kualitas ekonomi Jabar, buruhnya sejahtera, investor, juga tidak ada yang pergi keluar Jabar.”***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Bandung, Jumat 15 November 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 15 November 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 15 November 2024
Dedikasi pada Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Penghargaan KIP 2024
Bandung Barat Raih Penghargaan IPS Kategori Baik
Jelantara Gelar Lomba Lintas Alam Hari Pahlawan Antar SMA, Purwo Cahyo: Anak Muda Harus Cinta Lingkungan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 10:50 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

Jumat, 15 November 2024 - 06:06 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Jumat 15 November 2024

Jumat, 15 November 2024 - 05:57 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 15 November 2024

Jumat, 15 November 2024 - 05:53 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 15 November 2024

Berita Terbaru

JABAR

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 Nov 2024 - 16:48 WIB