Berkaca tahun 2019, banyak paket pengerjaan mengalami keterlambatan, sehingga Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kota Sukabumi, melakukan aksi jemput bola, mengecek kesiapan dinas-dinas menghadapi sejumlah tender besar di tahun 2020 ini.
DARA | SUKABUMI – Begitu dikatakan Kepala Bagian BPBJ Kota Sukabumi Fahrurrazi, di ruang kerjanya. Rabu (15/1/2020).
Fahrurrazi juga mengatakan, pihaknya kini lebih fokus pada paket-paket yang terikat dengan waktu, seperti dana alokasi khusus (DAK) dan lainnya.
“Seperti tahun kemarin, tender turun dikisaran bulan Juli, tentunya harus mempersiapkan kesiapan dokumen dan proses lelang yang memakan banyak waktu, sehingga sejumlah paket, mengalami keterlambatan dan menyebabkan tidak terserapnya anggaran,” ujarnya.
Berdasarkan pengalaman tadi, BPBJ langsung mengecek ke dinas – dinas sejauh mana kesiapannya dari mulai dokumen perencanaan, spek, harga perkiraan sendiri (HPS) dan kesiapan personil diantaranya PPK Dan PPTKnya.
Beberapa dinas sudah melakukan persiapan dan ada yang masih menunggu. Seperti bantuan gubernur, menunggu peraturan gubernur yang belum turun. “Saya menyarankan segera lakukan tender bersyarat saja dahulu,” ujarnya.
Menurutnya, kalau ada perubahan dengan menggunakan tender bersyarat, bisa dibatalkan, dan penyedia tidak boleh menuntut. “Wali kota menargetkan, Maret ini urusan tender sudah selesai semua,” lanjutnya.
Seperti di RSUD R Syamsudin SH. Saat ini sedang berjalan tender makan minum (Mamin). Hari ini proses Annwijzing dengan cara kontrak payung. “Langkah kontrak payung ini, pengalaman pertama dilakukan di Kota Sukabumi dan akan dikembangkan,” papar Aji.
Nilai tendernya, untuk Mamin RSUD Syamsudin ini sekitar Rp6 miliar lebih. Dengan kontrak payung ini pemenang bisa melanjutkan kontraknya hingga 2-3 tahun ke depan. “Karena anggaran besar, banyak peminatnya. Inovasi ini yang tengah dikembangkan karena kalau pemenang berlanjut anggarannya mencapai Rp25 Miliar lebih,” jelasnya.
Kontrak payung, menurut Aji, digunakan untuk pengadaan yang volume dan waktunya belum pasti, yang diikat itu harga satuannya. “Niatannya, jadi proses tender tidak berulang-ulang. Harga ketersedian barang dan jasa lebih terjamin dan lebih efisien,” ulasnya.
Sedangkan untuk dinas lain, yang siap melakukan tender yakni Dinas PU pembangunan Taman Alun Alun senilai Rp17miliar, Dishub proyek DAK Lapang Merdeka. “Kebanyakan dinas siap pada minggu awal bulan Februari ini. Sekarang sedang pembahasan,” ujar Aji.***
Wartawan: Riri | Editor: denkur