“Terima kasih pada semua pihak, terutama Pak Bupati Bandung Barat (Hengky Kurniawan), BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan KBB, para ASN dan para relawan, yang sudah membantu operasi ini,” ujar Ida dengan terbata-bata.
DARA| Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, berhasil melakukan operasi pemisahan kembar siam Ayesha Azalea Putri Emira dan Aleeya Azalea Putri Emira, Rabu (21/12/2022).
Saat ini, putri kembar pasangan Eka Lasmana (23) dan Mira Rahayu (24), penduduk Kampung Umur-umuran Desa Cipada, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masuk di ruangan PICU, untuk dilakukan observasi.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KBB, Hj. Ida Widaningsih, yang ikut menunggu proses operasi pemisahan Ayesha dan Aleeya menyebutkan, operasi pemisahan bayi kembar ini selesai sekitar jam 17.00 lebih.
Penanganan operasi bayi kembar ini melibatkan Tim dokter dan perawat sebanyak 102 orang. Ia menyatakan lega dan bersyukur pada akhirnya operasi itu, bisa terlaksana dan berhasil.
Selama 11 bulan, ia memperjuangkan agar Ayesha dan Aleeya agar bisa operasi pemisahan. Setelah operasi berhasil, Ida menyatakan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu baik tenaga, pikiran, moril maupun materil.
“Alhamdulillah, saya sangat-sangat bersyukur pada akhirnya operasi ini bisa terlaksana dan berhasil. Terima kasih pada semua pihak, terutama Pak Bupati Bandung Barat (Hengky Kurniawan), BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan KBB, para ASN dan para relawan, yang sudah membantu operasi ini
,” ujar Ida dengan terbata-bata, saat dihubungi wartawan.
Sejak Ayesha dan Aleeya dilahirkan ibunya, Ida memang ikut membantunya. Bahkan selama beberapa hari, kedua bayi mungil inipun sempat nginap di kediaman Ida.
Namun pada akhirnya, kedua orang tuanya kembali ke rumah keluarganya di Kampung Umur-umuran.
Meski demikian, secara intensif Ida bolak-balik menengok Ayesha dan Aleeya untuk memantau perkembangan kondisinya. Ia dibantu tim relawan, Puskesmas Cisarua dan Dinas Kesehatan KBB, dalam pemantauannya.
Maka tak heran, ketika operasi selesai dan berhasil, Ida mengaku nyaris tidak bisa berkata-kata. “Gembira, sedih, terharu, pokoknya campur aduk. Soalnya, bayi yang cantik-cantik ini, sudah saya anggap sebagai anak sendiri. Selama 11 bulan, kita berjuang keras mencari bantuan kesana-kemari agar Ayesha dan Aleeya bisa dioperasi pemisahan,” ungkap Ketua DPC PDIP KBB ini.
Berkat perjuangan kerasnya dengan bantuan berbagai pihak, perjuangan itu bisa terwujud.
Pasca operasipun, Ayesha dan Aleeya masih tetap butuh bantuan karena harus menjalani proses pemulihan, kemudian perawatan supaya kondisinya stabil.
“Mohon do’anya, agar Ayesha dan Aleeya bisa cepat pulih dan bisa kembali sehat, berkembang sebagaimana anak-anak pada umumnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Tim Dokter RSHS melakukan tindakan operasi pemisahan pada kembar siam asal KBB.
Ketua Tim Operasi Kembar Siam dr. Dikki Drajat Kusmayadi, Sp.B, Sp.BA mengatakan, Ayesha dan Aleeya, saat lahir dengan kondisi dempet di dada dan perut.
Dikki juga menegaskan, kondisi bayi kembar siam ini saat lahir organ dalam yang menempel, hanya bagian hati/liver saja.
Sedangkan jantung dan organ lainnya terpisah dan berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, untuk tulang dada kemungkinan ada penempelan dari selaput jantung.
Editor: Maji