Update Terbaru Soal Beras BPNT yang Dicampur Butiran Plastik, Polisi Gandeng Puslabfor

Selasa, 29 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai (Foto: Purwanda/dara.co.id)

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai (Foto: Purwanda/dara.co.id)

Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat akan mengirimkan butiran plastik yang ditemukan tercampur dengan beras bantuan pangan non tunai (BPNT) ke Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk diperiksa.


DARA | CIANJUR – Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai, mengatakan jajarannya masih mendalami kasus temuan beras BPNT yang tercampur biji plastik.

“Penyidik akan mengirimkan butiran plastik tersebut ke Puslabfor. Nanti kita bisa tahu unsur-unsur apa saja yang terkandung di dalamnya,” kata Rifai, kepada wartawan, Selasa (29/9/2020).

Rifai menyebutkan, sejauh ini belum ada keluhan kesehatan dari keluarga penerima manfaat (KPM) yang diduga telah terlanjur mengonsumsinya.

“Hingga saat ini ada delapan KPM yang kita mintai keterangan yang menemukan butiran plastik dalam karung beras mereka,” ujarnya.

Sementara itu, terkait motif dari kasus tersebut, pihaknya masih melakukan pendalaman dengan memeriksa para pihak terkait, termasuk suplier.

“Apakah karena ada unsur kesengajaan atau ada motif lain, seperti sabotase dari pesaing. Kita masih dalami motifnya,” uujar Rifai.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur, M Isnaeni mendesak penanganan kasus beras bantuan pemerintah yang tercampur biji plastik segera rampung.

Pasalnya, jika kasus yang mencuat di wilayah Kecamatan bojongpicung itu berlarut-larut, legislator Partai Golkar itu khawatir ada pihak yang memolitisasi.

“Apalagi sekarang Cianjur akan menghadapi Pilkada, rentan dipolitisir,” kata Isnaeni.

Isnaeni berharap, proses pemeriksaan dan penyelidikan bisa sesegera mungkin membuahkan hasil atau ada keputusan “Saya yakin pihak kepolisian bisa cepat, mudah-mudahan seminggu ini sudah beres,” ujar Isnaeni.

Diberitakan sebelumnya, warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikejutkan dengan temuan biji plastik yang tercampur pada beras bantuan pangan non tunai.

Sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang tinggal di Kampung Margaluyu, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung itu menemukan biji plastik saat tengah membersihkan beras serta setelah dimasak.

Dari sekarung beras bisa ditemukan 10 sampai 20 biji plastik yang berbentuk bulat pipih dan ukurannya lebih besar dari bulir beras.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Tentukan Awal Ramadan, MUI Gelar Sidang Isbat Jumat 28 Februari 2025
Jelang Ramadan, Polresta Cirebon Gencarkan Razia Miras
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:56 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:40 WIB

Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:36 WIB

Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara

Rabu, 26 Februari 2025 - 15:55 WIB

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Berita Terbaru