DARA | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menuturkan, ilmu geografi semakin dibutuhkan bukan hanya oleh para pelajar melainkan juga pemerintah termasuk Pemdaprov Jabar. Menurut Uu, sebuah kebijakan pemerintah selalu berhubungan dengan kondisi alam sekitar.
Untuk itu diperlukan tenaga profesional di bidang geografi. “Kami pemerintah juga membutuhkan ahli-ahli geografi, karena sebuah kebijakan pemerintah selalu ada hubungan dengan kondisi alam sekitar. Jadi perlu tangan terampil mengelola Jabar,” kata Uu, saat membuka Asean Geography Smart Competition 2019, di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, kemarin.
Uu mencontohkan, saat ini Pemprov Jabar tengah mengupayakan 12 Daerah Otonomi Baru (DOB), dalam penentuan ibu kotanya tidak bisa lepas dari ilmu geografi. “Supaya daerah tersebut tidak kena bencana dan bisa bermanfaat sampai ratusan tahun, yang menentukan indikatornya antara lain ilmu geografi,” ujarnya.
Sebagai daerah strategis penyangga ibu kota, Jawa Barat saat ini hanya memiliki 27 pemerintahan daerah tingkat dua. Padahal penduduknya berjumlah hampir 50 juta.
“Salah satu konsekuensinya bantuan APBN yang diterima lebih sedikit. Kami berusaha akan melahirkan 12 DOB dan ini mutlak memerlukan ilmuan geografi salah satunya,” kata dia.
Asean Geography Smart Competition 2019 diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi (BEM HMPG) UPI. Diikuti siswa SMA dan sederajat, mahasiswa, dan guru se-Asia Tenggara. Kategori yang diperlombakan antara lain olimpiade geografi untuk SMU/SMK sederajat, geotrek, seminar untuk guru geografi SMU dan lomba karya tulis ilmiah nasional untuk mahasiswa.
“Saya harap para peserta kedepan berkontribusi membangun Jabar melalui ilmu geografinya,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan