Uya Mulyana: Tidak Semua Bank Emok Seperti Renternir

Selasa, 11 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, H. Uya Mulyana (Foto: Fattah/dara.co.id)

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, H. Uya Mulyana (Foto: Fattah/dara.co.id)

Tidak semua bank emok membebani peminjam dengan bunga tinggi. Diduga ada bank emok yang mendompleng dan memberikan angsuran tinggi, sehingga memunculkan prediksi kalau keberadaan bank emok diindikasikan sebagai tindakan menyerupai renternir.


DARA | BANDUNG – Demikian dikatakan Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, H. Uya Mulyana. Menurutnya, perlu dilakukan klarifikasi secara signifikan, sebab keberadaan bank emok itu sebenarnya membantu masyarakat yang membutuhkan modal usaha.

“Bisa saja peminjam itu tidak mempunyai usaha, sehingga uang itu dipakai untuk keperluan sehari-hari,” ujarnya usai Banmus di DPRD, Senin (10/2/2020).

Menurut Mulyana, fenomena itu harus jadi pemikiran bersama. Bagaimana peran pemerintah, bank dan yang lainnya bisa mengatasi ketergantungan masyarakat kepada bank emok. Kalau bisa dilakukan pemeriksaannya otoritas jasa keuangan (OJK) dari bank emok bersangkutan. Kalau memang tidak jelas OJKnya, itu bisa dikatakan sebagai kegiatan mengarah kepada praktek renternir.

“Kita tidak bisa mengintervensi kalau bank emok itu diindikasikan sebagai praktek renternir terselubung,” ujarnya seraya menambahkan, justeru kehadiran bank emok, merupakan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan modal secara instan, dan itu bisa memotivasi masyarakat untuk tepat dalam penggunaan keuangan tersebut.

Uya mengakui, kemudahan mendapatkan pinjaman modal usaha ke bank emok merupakan alternatif, sebab kalau pinjam ke bank swasta atau pemerintah mesti ada penyertaan agunan. Hal itu jelas sangat memberatkan masyarakat kecil.

Kalau perlu, ungkapnya, pemerintah, bank, dan koperasi memberikan pinjaman tanpa bunga serta tanpa agunan, sehingga permasalahan bank emok bisa terselesaikan.***

Wartawan: Fattah | Editor: denkur

 

Berita Terkait

Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati
Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran
Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Sambut Idulfitri, Festival Dulag Istimewa Berlangsung di Gedung Pakuan
Raih Kemenangan Idul Fitri dengan Film-Film Terbaik dan Seru Hanya di RCTI!
BAZNAS Jabar Gelar Buka Bersama 150 Anak Yatim, Ramadan Jadi Lebih Istimewa
Dokumen Perizinan Eiger Camp Lengkap, KDB Hanya 2% dari Total Lahan yang Dikelola
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:54 WIB

Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:33 WIB

PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati

Minggu, 30 Maret 2025 - 20:27 WIB

Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran

Minggu, 30 Maret 2025 - 20:17 WIB

Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya

Sabtu, 29 Maret 2025 - 10:59 WIB

Raih Kemenangan Idul Fitri dengan Film-Film Terbaik dan Seru Hanya di RCTI!

Berita Terbaru

Bupati Bandung, Dadang Supriatna.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran

Minggu, 30 Mar 2025 - 20:27 WIB

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Foto: biro adpim jabar)

BANDUNG UPDATE

Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya

Minggu, 30 Mar 2025 - 20:17 WIB