Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyampaikan update terkait perkembangan penelitian Vaksin Covid-19 Merah Putih.
DARA | BANDUNG – Menristek menyampaikan, keputusan Kemenristek kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) atas penyerahan vaksin merah putih sebagai salah satu yang mengembangkan vaksin merah putih masih dalam tahap pengujian.
Ia menjelaskan, definisi vaksin merah putih adalah vaksin yang bibitnya diteliti dan dikembangkan di Indonesia, menggunakan issolate virus yang bertransmisi di Indonesia dan nanti akan di produksi di Indonesia.
Enam institusi tersebut adalah, lembaga Ekman, LIPI, Universitas Indonesia, ITB, UGM dan Universitas Erlangga.
Bambang mengatakan, keenamnya mengerjakan dengan flatporm yang berbeda-beda. Namun, tujuannya melahirkan vaksin Covid-19, yang mengedepankan keamanan dan keefektifan.
Ia pun berharap, pengembangan Vaksin Merah Putih bisa menjadi solusi dari kebutuhan vaksin bagi 270jt masyarakat Indonesia.
“Perkembangan 3 dari 6 lembaga tersebut, Ecman, 3rlangga dan UI, progresnya yang paling cepat. Saat ini 3 itu yang akan dan sedang melakukan uji prakilinis pada hewan, dan targetnya triwulan satu tahun depan dan dapat menyerahkan hasil uji klinisnya ke biofarma,” kata Bambang, saat ditemui di Gedung Sate, Selasa (8/12/2020).
Nantinya setelah mendapat hasil tersebut, Biofarma akan melakukan riset terhadap manusia dari tahap 1,2 dan 3. Nantinya juga BPOM akan memberikan izin, apakah diberikan dalam bentuk emergency use ataupun dalam izin permanen.
“Jika triwulan satu kita sudah bisa menyerahkan bibit (Vaksin merah putih), triwulan 4 kita sudah bisa memproduksi masal dan sudah bisa vaksinasi dengan vaksin merah putih,” pungkasnya.***
Editor: denkur