Demo ricuh di Hong Kong menelan banyak korban, salah satunya menimpa seorang jurnalis asal Indonesia. Salah satu matanya terkena peluru karet polisi hingga terancam mengalami kebutaan.
DARA | JAKARTA – Veby Mega Indah adalah jusnalis Indonesia, seorang redaktur senior di Harian Suara. Koran itu cukup populer di kalangan buruh Migran asal Indonesia di Hong Kong.
Saat meliput aksi demo besar-besaran dan diwaranai aksi kekerasan di Hong Kong, ia terkena peluru karet polisi Hung Kong hingga terancam mengalami kebutaan.
Saat itu Veby sedang meliput aksi demo bersama sejumlah wartawan lain. Berada di suatua sudut kota tepatnya beada oada sebuah jembatan. Namun, tiba-tiba ia tersungkur karena salah satu matanya tertembak peluru karet polisi.
“Saat penembakan terjadi, saya tidak sanggup lagi menahan sakit. Saya mengira, momen itu akan menjadi hari terakhir saya,” kata Veby, dikutip dari merdeka.com, Kamis (12/12/2019).
Veby ingat rekan-rekan sesama jurnalis yang berdiri di belakang berteriak: “Kami adalah jurnalis, berhenti menembaki kami!”
Saat ini Veby sedang berjuang menuntut agar pelakunya bertanggung jawab. Luka itu menjadi trauma berkepanjangan.
Veby beserta kuasa hukumnya mengatakan mereka telah mengajukan tuntutan hukum terhadap kepolisian untuk mengumumkan nama petugas yang terlibat pada insiden penembakan itu, sehingga penggugat dapat melanjutkan kasus hukum untuk menghukum pelaku.
Namun, hingga kini tuntutan hukum Veby belum direspons kepolisian Hong Kong.***
Editor: denkur | Sumber: merdeka.com