Venezuela Makin Panas

Selasa, 29 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: Reuters

foto: Reuters

DARA | CARACAS – Washington menurunkan sanksi terhadap pemerintah Venezuela, dengan mengontrol seluruh aset Venezuela di luar negeri. Ini selaras dengan pernyataan Juan Guaido yang memproklamirkan diri sebagai presiden Venenzuela.  Juan Guaido mengatakan ingin mengambil “kontrol tertib aset negara kami di luar negeri” untuk mencegah Maduro yang akan pergi dan berusaha “mengosongkan” pundi-pundi “.

Pernyataan Guaido itu mendapat dukungan dari AS dan serjumlah negara lain. Setelah Guaido menproklamirkan diri sebagai presiden. Maduro terpilih kembali Mei lalu dalam pemungutan suara. Namun kemenangan itu diboikot secara luas yang oleh banyak pemerintah asing dan menolak untuk mengakui.

Rusia, Cina, dan Turki membela Maduro.

“Lepaskan Venezuela!” Begitu antara lain pernyataan Otoritas Rusia, China dan Turki menanggapi situasi yang terjadi di Venezuela.

Menanggapi langkah AS, Maduro pada hari Senin bersumpah untuk mengambil tindakan, menyebut sanksi “kriminal” dan menuduh Washington merampok kekayaan minyak Venezuela yang seharusnya menjadi milik mereka.

“Saya telah memberikan instruksi khusus kepada kepala PDVSA untuk meluncurkan tindakan politik dan hukum, di pengadilan AS dan internasional, untuk mempertahankan properti dan aset Citgo,” kata Maduro di televisi pemerintah.

Maduro mengirim pesan kepada Presiden AS Donald Trump dalam bahasa Inggris, dengan menyatakan “Lepaskan Venezuela!”

Maduro  menuduh AS dan negara-negara lain mengobarkan “perang ekonomi” yang bertujuan menyingkirkannya dari kekuasaan. “Minyak adalah sumber pendapatan terbesar Venezuela dan AS adalah pelanggan terbesar Venezuela – 41 persen dari ekspor minyak mereka datang ke AS, dan aset asing terbesar mereka adalah Citgo.

Aktivitas penyulingan yang berbasis di AS dari perusahaan minyak mereka,” Al Jazeera’s Kristen Saloomey, melaporkan dari Washington, DC, mengatakan.

“Dan yang terpenting, perusahaan minyak milik negara dikendalikan oleh militer yang merupakan kunci bagi Maduro tetap berkuasa, jadi tujuan di sini oleh pemerintah AS adalah untuk menahan uang ini dari pemerintah Maduro dan mentransfernya ke pasukan yang setia ke Guaido.”**

Bahan : Al Jazeera

Berita Terkait

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB