Pasangan Dani Rahmat dan Masitoh Ainun sampai di Posko PPKM Desa Pananjung diantar pihak kepolisian dari Polresta Bandung.
DARA | BANDUNG – Sekretaris Desa (Sekdes) Pananjung Kecamatan Cangkuang, Ridwan memaparkan pasangan suami istri yang viral membawa dua anak balitanya mudik dengan cara berjalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah ke Kabupaten Bandung bukanlah warga Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang.
Menurutnya, pasangan tersebut hanya pernah beberapa kali singgah ke rumah orangtua dari sang suami, Dani Rahmat yang memang berdomisili di Kampung Bojong Sayang RT 03/RW 01 Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang.
Pihak pemerintah Desa Pananjung baru mengetahui adanya pasangan tersebut dari pihak kepolisian yang berkoordinasi terkait keharusan karantina bagi pendatang sesuai dengan aturan PPKM.
“Jadi ada konfirmasi dari pihak kepolisian bahwa waktu di BAP, pasangan tersebut mengatakan bahwa beliau itu adalah orang Pananjung, ya makanya dari Polresta mungkin menelpon Kapolsek yang kemudian dengan Bhabinkamtibmasnya kesini langsung, maka kita antisipasi yaitu dengan mengkarantina mereka,” jelas Ridwan ditemui di posko PPKM Desa Pananjung, Cangkuang, Minggu (9/5/2021).
Ridwan mengatakan, jika dilihat dari data administrasi kependudukan, pasangan tersebut bukan warga Desa Pananjung.
“Enggak tahu kami juga, kata istrinya sih masih berdomisili di Medan, tapi sebetulnya kalau orangtua dari laki-lakinya ada di Desa Pananjung, tapi kalau istrinya adalah orang Medan, kalau secara administrasi itu mungkin WNI aja lah, cuman tinggalnya mungkin enggak tahu dimana,” papar Ridwan.
Pasangan Dani Rahmat dan Masitoh Ainun sampai di Posko PPKM Desa Pananjung diantar pihak kepolisian dari Polresta Bandung, lanjut Ridwan, mungkin asumsinya bahwa beliau warga Desa Pananjung.
Pasangan tersebut akan dikarantina selama lima hari sesuai aturan meskipun hasil rapid testnya negatif. Namun, pihak pemerintah Desa Pananjung kebingungan untuk lagkah selajutnya akan seperti apa, pasalnya pasangan tersebut dianggap tidak akur dengan keluarganya yang ada disana.
“Katanya keluarganya kurang menerima, kurang akur,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua RT 03, RW 01 Desa Pananjung, Sumarna mengaku tidak begitu mengenal pasangan Dani Rahmat dan Masitoh Ainun sebab mereka hanya pernah beberapa kali datang ke rumah orangtuanya.
“Nggak begitu kenal, kan yang asli tinggal disini itu ibunya,” katanya.
Sumarna mengatakan dulu, Dani sempat bekerja sebagai tukan jahit, namun kemudian dia tidak lagi menetap disana. Sepengetahuannya, baru sekitar seminggu lalu pasangan tersebut pergi dari rumah orangtuanya dengan alasan ingin mencari kontrakan. Namun, tiba-tiba pasangan itu kembali kesana dengan diantarkan pihak kepolisian.
“Kalau sama tetangga mah ada sosialnya sedikit, tapi enggak tahu juga kan mereka mah pindah-pindah, katanya dulu ngga ada itu pulang ke rumah istrinya ke Medan.” katanya.
Sumarna melihat orangtua Dani merasa malu dan shock atas kejadian tersebut, namun mungkin saja mau menerima kembali anaknya pulang kembali ke rumah mereka.
“Untuk tindakan selanjutnya, pihaknya akan bertanya dulu kepada pasangan tersebut apa yang akan mereka lakukan setelah selesai karantina, apakah ingin tinggal bersama orangtuanya atau seperti apa,” pungkasnya.
Editor : Maji