Wabah virus Corona berdampak pada omzet dan harga jamur tiram di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menurun drastis. Sejak Covid-19 berkembang masif harga jual jamur hanya bisa mencapai Rp 8.000 sampai Rp 10.000.
DARA| SUKABUMI- Hal ini seperti yang diungkapkan Surya Lesamana salah seorang pembudidaya jamur tiram di daerah Cipeujeuh Sukamekar Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Surya mengaku, jika kondisi normal harga perkilo bisa mencapai Ro 12.000. Semenjak mewabahnya virus Corona, harga di pasar hanya bisa mencapai Rp 8.000 sampai Rp 10.000.
Penurunan harga ini, menurut Surya tentu mengakibatkan kerugian. Apalagi untuk daerah Jakarta pasokan jamur tiram perharinya bisa mencapai 300 kg. Minimnya daya beli diikuti banyaknya rumah makan yang tutup.
“Alhamdulillah masih bisa terjual.” Katanya saat dijumpai, Kamis (2/4/2020).
Selain untuk daerah Jakarta dan Tangerang, Jamur tiram hasil produksinya turut dipasarkan di sejumlah pasar di Sukabumi. Jumlah nya tidak sebanyak daerah Jakarta dan Tangerang.
“Untuk Sukabumi jumlah yang dipasarkan setiap hari sebanyak 100 kg perhari dengan harga per kilo Rp 10.000.” jelasnya.
Setiap hari Surya mengaku berhasil memanen jamur tiram sebanyak 400 kg. Jumlah sebanyak itu diperoleh dari lima Kumbung yang dimilikinya .
“Dan baru Tiga kumbung yang baru bisa dipanen,” tambah dia.
Kendati saat ini dengan mewabahnya viris Corona, Surya tetap berupaya tidak akan menghentikan produksi. Namun dirinya selalu menerapkan imbauan pemerintah, yakni selalu jarak dan menjaga kesehatan dengan cara mencuci tangan. “ Dan ini menjadi aturan bagi setiap karyawan.”
Awal mewabahnya virus Corona, kami kesulitan mendapat bahan baku. Namun seiring waktu, bahan baku yang berasal dari daerah Palabuhanratu kembali normal.
”Saya berharap, mewabahnya virus Corona tidak berkepanjangan.” Kata Surya.
Editor : Maji