Wacana Kenaikan Harga BBM, DPR Belum Bilang Setuju atau Tidak

Jumat, 26 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: dela fatimah azzahra)

Ilustrasi (Foto: dela fatimah azzahra)

Pemerintah merencanakan lakukan kebijakan pembatasan atau penyesuaian harga bahan bakar minyak alias BMM. Namun, DPR belum menentukan persetujuannya.


DARA – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, mengatakan, secara kelembagaan DPR RI, khususnya Komisi VII, belum mengadakan rapat kerja dengan pihak pemerintah terkait agenda kebijakan pembatasan ataupun penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Jadi hingga kini, kata Mulyanto, tidak ada persetujuan Komisi VII DPR RI atas rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi.

“Ada usulan memang dari beberapa anggota, agar Komisi VII mengadakan raker khusus untuk membahas persoalan pembatasan atau penyesuaian harga BBM bersubsidi. Namun, ini masih sebatas usulan, sehingga hingga kini tidak ada satu kalimat pun dalam kesimpulan raker atau catatan rapat tentang persetujuan Komisi VII DPR RI terkait dengan penyesuaian harga BBM bersubsidi,” ujar Mulyanto dalam keterangan persnya yang diperoleh Parlementaria, Jumat (26/8/2022).

Mulyanto mengatakan, raker Komisi VII dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu 24 Agustus 2022 kemarin hanya membahas evaluasi laporan keuangan anggaran tahun 2021 dan progres anggaran tahun 2022.

Kesimpulan Raker Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM itu mendesak Menteri ESDM untuk merealisasikan kesimpulan raker sebelumnya, yakni penambahan kuota BBM bersubsidi untuk tahun 2022, dimana untuk kuota solar menjadi 17 juta KL dan kuota Pertalite menjadi 28 juta KL.

Pasalnya, lanjut Mulyanto, diperkiraan kuota BBM bersubsidi ini akan habis pada Oktober 2022. Untuk diketahui, kuota Pertalite dan solar untuk tahun 2022 masing-masing sebesar 23 juta kilo liter dan 15 juta kilo liter.

Politisi dari Fraksi PKS ini menuturkan, fraksinya dengan tegas menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut. Pihaknya lebih menyarankan agar pemerintah melaksanakan pembatasan penyaluran BBM bersubsidi kepada mereka yang benar-benar berhak.

Dari hasil simulasi Pertamina, pembatasan subsidi hanya untuk kendaraan roda dua, angkot dan angkutan sembako akan dapat menghemat anggaran subsidi sebesar 69 persen. Penghematan itu menurutnya lumayan baik.

Apalagi, lanjutnya, jika langkah tersebut dikombinasikan dengan pengawasan yang lebih ketat, agar tidak terjadi kebocoran BBM berubsidi baik berupa ekspor ilegal ke negara tetangga, penimbunan, perembesan ke sektor pertambangan maupun sektor industri.

Strategi pembatasan dan pengawasan tersebut diperkirakan akan dapat mengendalikan volume distribusi BBM bersubsidi. (ayu/aha)

Editor: denkur | Sumber: DPR

Berita Terkait

Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Sosialisasikan Koperasi ke Petani, Elis Siti Aisyah Jelaskan Manfaat Berkoperasi
Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:51 WIB

Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg

Rabu, 22 Januari 2025 - 20:18 WIB

Sosialisasikan Koperasi ke Petani, Elis Siti Aisyah Jelaskan Manfaat Berkoperasi

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Berita Terbaru