Ditengah merebaknya wabah virus Corona (Covid-19) lima pejabat di lingkungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mukti, Cianjur, Jawa Barat malah melancong ke kawasan Eropa.
DARA | CIANJUR – Kelima pejabat di lingkungan BUMD Pemkab Cianjur itu, yakni Direktur utama, Direktur umum, kepala sub bagian kas, dan kepala bagian produksi bersama seorang stafnya.
Pelaksana harian (Plh) Dirut PDAM Tirta Mukti Cianjur Syamsul Hadi mengatakan, kelimanya berangkat untuk urusan pribadi karena sedang mengambil cuti tahunan. “Semuanya sedang mengambil cuti, mereka berangkat pada 10 Maret 2020 lalu,” kata Syamsul, kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).
Terkait agenda kelimanya selama di benua biru itu, Syamsul mengaku tidak tahu menahu. “Mereka sebenarnya jauh-jauh hari merencanakan mau umrah. Awalnya mau berangkat tanggal 5 Maret. Namun, karena akses ke Mekah ditutup sementara, jadi mungkin oleh travelnya dialihkan perjalanan,” ujarnya.
Disebutkan, rencananya mereka baru akan pulang pada 23 Maret 2020. Namun, karena ada kebijakan lockdown dibeberapa negara yang dikunjungi, sehingga dua direksi dan tiga pegawai PDAM itu memutuskan untuk pulang lebih awal.
“Sebenarnya masih dalam koridor, namun mungkin waktunya saja yang kurang pas, sedang ramai seperti ini (wabah virus corona), melakukan perjalanan ke luar negeri,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, rencananya mereka tiba di tanah air malam nanti. “Informasinya, saat ini mereka masih berada di Belanda dan sedang menunggu take off ke Jakarta,” ujarnya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman sudah meminta mereka agar segera kembali ke Cianjur. “Saya sudah suruh pulang. Karena, mereka berangkat saat kondisi merebaknya wabah, ” ujar Herman.
Dia mengaku tidak mengetahui sejak kapan mereka berangkat, sebab tidak ada permohonan cuti dari para pejabat BUMD tersebut. “Baru tahu kemarin mereka di luar negeri. Saya tidak pernah mengeluarkan izin cuti, apalagi untuk ke Eropa,” kata Herman.
Herman juga meminta kelima orang itu untuk dites kesehatan. Pasalnya mereka sudah bepergian ke luar negeri dan dikhawatirkan terpapar Covid-19 selama berada di sana. “Bukan dianjurkan lagi, harus periksa kesehatan. Mereka masuk dalam pengawasan, meskipun tidak dalam kondisi sakit,” pungkasnya.***
Editor: denkur