“Disini kan banyak kafe, restoran dan sebagainya, belum lagi ada rumah sakit yang seharusnya berada di wilayah yang jauh dari sampah,” katanya.
DARA– Tumpukan sampah liar di beberapa ruas jalan di Kabupaten Bandung akhir-akhir ini terus terjadi, bahkan di wilayah strategis yang cukup dekat dengan perkantoran pemerintah Kabupaten Bandung. Salah satunya di ruas jalan Gading Tutuka, Desa Cingcin Soreang.
Setidaknya ada tiga titik tumpukan sampah liar yang mayoritas merupakan sampah rumah tangga di sepanjang jalan tersebut. Hal tersebut tentu saja sangat mengganggu, karena selain merusak estetika lingkungan, namun juga membuat tidak nyaman warga sekitar akibat bau busuk yang menyengat.
Dari pantauan lapangan, sampah-sampah tersebut kebanyakan dibungkus dengan karung-karung plastik, namun tak sedikit yang tercecer di pinggir jalan.
Salah seorang pengguna jalan, Hendi Kusmana (35) mengaku cukup terganggu dengan adanya tumpukan sampah liar tersebut. Ia tak habis fikir, mengapa banyak masyarakat yang begitu egois membuang sampah sembarangan.
“Aneh aja, kok kayak orang yang nggak berpendidikan, buang sampah di pinggir jalan,” ujarnya.
Menurutnya itu sangat merugikan para pengguna jalan, terutama pejalan kaki. Terlebih, di sepanjang jalan Gading Tutuka itu banyak sekali rumah makan dan penjual makanan lainnya, sehingga hal itu akan membuat tidak nyaman bagi masyarakat yang ingin jajan disana.
“Disini kan banyak kafe, restoran dan sebagainya, belum lagi ada rumah sakit yang seharusnya berada di wilayah yang jauh dari sampah,” katanya.
Ia mengakui kerap melihat petugas membersihkan dan mengangkut sampah-sampah liar tersebut, namun herannya tumpukan sampah tidak pernah hilang. Padahal, di area yang ada tumpukan sampah liar sudah dipasangi spanduk larangan membuang sampah disana. Namun nyatanya, hal tersebut tidak membuat masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah di lokasi tersebut.
“Saya enggak tahu alasannya ya kenapa masih ada sampah disitu, padahal kan sudah dipasangi spanduk larangan membuang sampah,” katanya.
Ia berharap masyarakat semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan, sehingga lingkungannya bisa terawat dengan baik. Selain itu, pemerintah juga harus bergerak cepat mengurusi masalah sampah ini. Apalagi di wilayah Soreang, yang notabene adalah ibu kota Kabupaten Bandung.
“Harapannya ya masyarakat bisa sadar, minimal jangan buang sampah di sembarang tempat, apalagi pinggir jalan. Sangat mengganggu dan merusak pemandangan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cingcin, Aceng Syuhud mengatakan dalam rangka mengatasi masalah sampah di pinggir jalan tersebut, Pemerintah Desa Cingcin telah memasang spanduk larangan membuang sampah di Jalan Gading Tutuka.
Kemudian dari Pemerintah Desa, RW, kadus juga selalu mengawasi lokasi yang menjadi titik tumpukan sampah, untuk mengetahui pihak yang membuang sampah sembarangan. Menurut Syuhud, yang membuang sampah ke pinggir jalan itu bukanlah warga desanya. Tapi orang-orang yang melintas di Jalan Gading Tutuka.
“Itu kebanyakan yang lewat, jadi bukan warga Desa Cingcin. Kalau di pinggir jalan ada tumpukan sampah cuman dua kantong kresek, maka yang lainnya ikut-ikutan (buang sampah disitu),” ujar Syuhud saat dihubungi via telepon, Minggu (23/1/2022).
Pemerintah Desa Cingcin melakukan pengawasan setiap malam hingga subuh. Kata Syuhud, pernah ada pembuang sampah yang kepergok, lalu dikejar oleh warga. Kepada orang yang ketahuan buang sampah sembarangan, Syuhud akan memberikan pengarahan untuk tidak melakukan hal yang serupa.
“Kalau tindakan tidak, hanya kasih penyuluhan,” katanya.
Di Jalan Gading Tutuka sendiri, kata Syudud, banyak pedagang kuliner. Menurutnya, para pedagang menyimpan sampahnya di pinggir jalan. Seharusnya, sampah tersebut dibawa masing-masing ke tempat pembuangan sampah.
“Kebetulan di daerah gading banyak pedagang kuliner, yang dari sore sampai malam, menyimpan sampah di pinggir jalan, harusnya pedagang kuliner tersebut membawa sampahnya masing-masing ke tempat pembuangan sampah,” tuturnya.
Karena spanduk larangan membuang sampah sembarangan tidak diindahkan, maka kedepan pihaknya akan mengajukan pemasangan CCTV di area yang sering terjadi tumpukan sampah liar kepada pemerintah Kabupaten Bandung.
“Ya kedepan akan kita usulkan pasang CCTV ke pemkab, soalnya kalau di kita kan anggarannya nggak ada. Namun yang paling penting adalah saya sangat mengimbau agar masyarakat sadar akan sampah, belajar memilah dari tingkat rumah tangga, jangan egois dan buang di sembarang tempat, karena kita sudah berupaya semaksimal mungkin mengantisipasinya namun belum ada hasil juga,” paparnya.
Editor : Maji