DARA | GARUT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, harus siap setiap memonitor ke setiap daerah karena kabupaten daerah ini termasuk daerah rawan bencana. BPBD adalah lembaga yang bekerja 24 jam tanpa mengenal hari libur.
Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, mengingatkan, BPBD adalah lembaga yang bekerja 24 jam tanpa mengenal hari libur untuk melaksanakan tugas-tugas termasuk di dalamnya tugas-tugas kemanusiaan. Karena itu, ia menekankan kedisiplinan, prinsip kekeluargaan, dan kekerabatan para personelnya.
“BPBD harus on time memonitor ke setiap daerah mengingat kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang rawan bencana dan BPBD merupakan lembaga yang bekerja 24 jam tanpa mengenal hari libur,” katanya, saat memimpin apel pagi di halaman kantor BPBD Kabupaten Garut, belum lama ini.
Menurut dia, BPBD harus terus memantau dan memonitori tempat-tempat wisata. Terlabih pada musim hujan. “Bisa jadi ada wisatawan yang berkunjung mengalami musibah hanyut atau tenggelam. Untuk itu, BPBD harus cepat tanggap terhadap berbagai musibah.”
Saat curah hujan tinggi, ia menekankan lagi, BPBD harus selalu siap siaga 24 jam karena bencana banjir terus mengancam, mengingat ada beberapa wilayah di Kabupaten Garut yang selalu menjadi langganan banjir seperti di Kecamatan Cigedug dan sekitarnya.
Bencana datangnya tidak bisa diprediksikan dan tidak mengenal waktu. “Setiap saat musibah itu bisa datang. Sekarang tinggal sejauh mana kita siap-siaga dalam penanggulangan bencana itu,” katanya.
Dalam bagian arahannya, ia menyatakan, apel pagi merupakan kewajiban setiap ASN atau non-ASN. Selain untuk mendengar arahan pimpinan, juga apel pagi juga bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab.***