Di lokasi mega proyek Bendungan Copong, Wakil Bupati Garut menemukan adanya saluran air dan tebing yang retak. Padahal proyek tersebut belum difungsikan. Ia segera memanggil pihak BBWS Cimanuk.
DARA | GARUT – Wakil Bupati Garut, Jawa Barat, Helmi Budiman, segera memanggil pihak Balai Besar Sungai Wilayah (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung. Ia ingin meminta penjelasan terkait pekerjaan mega proyek Bendungan Copong di Kampung Cikembangan, Desa Nanjung Jaya, Kecamatan Kersamanah.
Ia menilai kualitas pengerjaaan proyek itu buruk. “Ini kan anggaran pusat dan anggarannya sangat besar. Nanti saya panggil BBWS biar mereka tahu kualitas pekerjaannya,” kata Helmi saat inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pengerjaan mega proyek tersebut, Selasa (8/10/2019).
Sidak dilakukan setelah Helmi mendapat informasi, bahwa pekerjaan tersebut dikerjakan asal-asalan dan sempat terjadi longsor. “Ada warga yang bilang jika pekerjaan saluran Bendungan Copong kualitasnya buruk. Makanya saya cek langsung,” ujarnya.
Dari hasil peninjauan, Helmi menemukan adanya saluran air dan tebing yang sudah retak. Padahal proyek tersebut belum difungsikan.
Nugraha (40), salah seorang warga, menyebut pekerjaan saluran air bendungan Copong tersebut memang dikerjakan asal-asalan. Sudah beberapa kali terjadi tebing ambruk dan longsor yang menimpa lahan pertanian milik warga.
“Kondisi tebing sudah hampir ambruk kembali. Saya berharap Pemkab Garut untuk menegur pihak yang mengerjakan. Soalnya berbahaya bagi warga,” katanya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi ke pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung.***
Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan