DARA | GARUT – Wakil Bupati Garut, Jawa Barat, H Helmi Budiman, menyebutkan, sabar adalah kata yang indah dan mudah diucapkan. Tapi ternyata tidak banyak orang yang mampu melakukannya.
“Dan derajat kesabaran lah sesungguhnya yang membedakan hidup orang sukses dengan orang gagal dalam aktivitas hidupnya,” katanya,saat memberi tausyiah di Mesjid Abdullah Bin Abbas, Perum Grand view Residence, kecamatan Karangpawitan Garut, dalam tarawih bersama dan bersilaturahmi dengan warga setempat, Jumat (17/05/2019) malam.
.
Termasuk di dalamnya, lanjut dia, berlaku juga pada dunia kerja di manapun. “Terkait dengan ini, pantas saja seorang bijak pernah mengatakan, orang sukses adalah orang yang terus mencoba meskipun telah mengalami banyak kegagalan.”
Dengan kata lain, menurut dia, tidak ada sesuatu kesuksesan apa pun di dunia yang tidak dapat diraih oleh orang-orang yang mampu mempersiapkan dirinya secara baik untuk mendapatkannya dengan penuh kesabaran.
“Sesungguhnya, setiap orang berpeluang sukses dalam bidangnya masing-masing, termasuk kita yang sedang berjuang mendapatkan pekerjaan atau sukses dalam usaha,” uajrnya.
Ketahuilah, lanjut dia dalam bagian lain tausyiyahnya, di dunia ini ada sesuatu yang pasti akan singgah dalam hidup semua orang, yakni ujian. Sekuat apapun usaha untuk menghindarinya pasti tidak akan bisa.
“Seperti apapun kita menolak dan mengeluhkannya ujian itu tetap akan singgah kepada kita,” kata dia.
Maka, ia menyarankan, agar ujian itu berbuah pahala dan mengangkat derajat kita, yakni dengan bersabar. “Dengan begitu, ujian itu kita maknai sebagai anugerah karena dengan ujian yang telah kita sabari itu menjadi sebab kebahagiaan kita di dunia dan akhirat.”
Dalam pandangan Islam, ungkap dia, sabar itu terbagi menjadi beberapa bagian. Pertama, sabar dalam menjalankan semua perintah Allah.
“Sebab Allah telah menjanjikan surga untuk hamba-hambanya yang telah bersabar dan istiqomah dalam menjalankan semua perintah Allah sesuai dengan syari’at,” katanya.
Kedua, sabar dalam menjauhi semua larangan Allah. “Yang dimaksud sabar dalam hal ini adalah agar kita selalu senantiasa menahan diri untuk tidak berbuat segala sesuatu yang telah diharamkan oleh Allah, secondong apapun diri kita terhadap sesuatu itu,” ujar dia.
Ketiga, sabar terhadap segala keputusan dan ketentuan Allah. “Sabar dalam hal ini juga termasuk dalam Rukun Iman yang terakhir yaitu ke-6. Kita wajib bersabar atas segala sesuatu yang telah menjadi ketetapan Allah. Entah itu baik atau buruk,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan