DARA | SUMEDANG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, berharap, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dapat mendorong peran serta masyarakat sehingga secara bertahap masyarakat mampu membangun diri dan lingkungan secara mandiri.
Harapan tersebut, ia sampaikan saat bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam Pembukaan kegiatan TMMD ke-105 TA 2019 di Lapangan Desa Pandanaan, Kabupaten Sumedang, kemarin.
Menurut Uu, TTMD ke-105 dapat mengakselerasi pembangunan desa. Dia mengapresiasi program yang melibatkan TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat tersebut, karena sejalan dengan misi pemerintah pusat, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.
“Sasaran (bantuan) langsung mengena untuk masyarakat,” katanya.
Uu juga menyebut TTMD sebagai aktualisasi budaya gotong royong karena seluruh elemen bangsa bergandeng tangan dan bersatu menggelorakan nilai kebangsaan. Tujuannya, agar kesejahteraan masyarakat desa meningkat.
Dalam kesempatan tersebut, Uu menginstruksikan TTMD untuk menyentuh lini-lini yang belum tersepemerintah. TTMD ke-105 berlangsung di empat kabupaten di Jawa Barat, yakni Kabupaten Sumedang, Karawang, Majalengka, dan Kabupaten Sukabumi.
Dalam kesempatan yang sama, Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono, menuturkan, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral. Sehingga, dalam pelaksanaannya TNI tidak bekerja sendiri, melainkan menggandeng banyak pihak.
Target utama TMMD ke-105, lanjut dia, pengecoran jalan sepanjang 1.000 meter, lebar 2,5 meter, dan pengerasan jalan 200 meter. Kemudian, membangun jembatan Sungai Cibodas sepanjang 12 meter, tinggi 2,5 meter, dan lebar 3 meter.
Lalu, merehab jembatan Sungai Cijeungjing sepanjang 17 meter dengan lebar 2,3 meter. Adapula, pengerjaan jembatan Ciereng sepanjang 4 meter, lebar 3 meter dan tinggi 2,5 meter.
Jembatan beton plat itu memiliki empat unit sayap jembatan dan pembuatan loneng jembatan sepanjang 3 meter, tinggi 1 meter, dan lebar 0,5 meter.
Selain itu, kata Tri Soewandono, TMMD akan membuat TPT di empat titik, pembenahan gorong-gorong, dan kupas tanah. “Untuk sasaran tambahan, akan dilaksanakan rehab masjid, pembuatan MCK, dan pengerjaan pos kamling.”
Selain pengerjaan infrastruktur fisik, ada juga penyuluhan kesehatan, penyuluhan hukum, penyuluhan kesejahteraan rakyat, kesadaran bernegara, keamanan, dan ketertiban masyarakat.***
Editor: Ayi Kusmawan