Home / Ads

Walhi: Kolam Retensi Cieunteung Belum Atasi Banjir

Selasa, 6 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dara| Bandung -Pembangunan kolam retensi Cieunteung, seluas 8,7 hektare di Kampung Cieunteung, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung dinilai Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Jawa Baraf, belum bisa mengatasi masalah banjir di kawasan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang.

“Apalagi baru beberapa kali turun hujan, di kawasan daerah aliran Sungai Citarum, kolam  retensi Cieunteung sudah banyak terisi air, bagaimana kalau hujan terus menerus,” ujarnya.

Pemerintah, lanjut Dadan, tetap harus melaksanakan rehabilitasi lahan kritis di hulu dan daerah tangkapan air. Bahkan, dalam jangka waktu menengah harus perbanyak embung-embung air yang baru. Tapi dalam pelaksanaanya, kata Dadan, tidak menggusur pemukiman.

Untuk memperbanyak pembangunan embung-embung, kata Dadan, bisa dilaksanakan pemerintah di kawasan pesawahan. Selain kawasan lahan sawah itu berfungai untuk daerah resapan air, seperti di kawasan Baleendah, Bojongsoang dan daerah lainnya.

“Pembangunan embung-embung itu masuk program jangka menengah atau setiap lima tahunan,” katanya.
Ia juga menilai, pembangunan folder Cieunteung sedalam antara 20-30 meter tersebut, hanya bisa mengurangi tinggi genangan muka air. Dadan pun berharap dalam pembangunan kolam retensi Cieunteung yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI melalui Balai Besar Wilayah Sungai Citarum sejak 2015 sampai 2018 ini, tidak sampai menghamburkan anggaran.

Menurut Dadan, di kawasan yang dibangun kolam retensi  Cieunteung itu, sebelumnya menjadi daerah genangan banjir luapan Sungai Citarum dan anak Sungai Cisangkuy disaat memasuki musim hujan. Daerah yang masuk kawasan genangan banjir mencapai seluas 400 hektare. Luasan genangan langganan banjir itu meliputi Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang.

“Melihat luasan kawasan banjir mencapai 400 hektare dan kemudian dibangun kolam retensi Cieunteung seluas 8,7 hektare dengan daya tampung air sekitar 220.000 meter kubik itu, memang secara perencanaan pembangunan kolam retensi tersebut akan berfungsi dengan baik. Tetapi kita memperkirakan adanya pembangunan kolam retensi itu hanya bisa mengurangi tinggi genangan air saja. Pasalnya, volume genangan air lebih besar dari daya tampung kolam retensi tersebut,” ungkap Dadan. ***

Editor: Denkur

Berita Terkait

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga
Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X
“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe
Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин
“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202
Mostbet Přihlášení ️ Mostbet Subscription Na Oficiálních Stránkác
hello world
Citranatal 90 Dha Info
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 10:12 WIB

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:19 WIB

“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:43 WIB

Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин

Rabu, 2 Oktober 2024 - 15:47 WIB

“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202

Berita Terbaru