DARA | BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M. Danial meresmikan Kolam Retensi Sirnaraga, Selasa (8/1/2019). Kolam tersebut terletak di RW 06 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung Jawa Barat itu, merupakan infrastruktur yang dapat menahan luapan Sungai Citepus.
Humas Pemkot Bandung melansir, kolam retensi yang dibangun di atas lahan 1.792 m2 itu mampu menampung air hingga 3.335,26 m3. Air yang melewati Sungai Citepus ditampung sementara sehingga tidak langsung mengalir ke hilir. Cara tersebut mampu mengurangi dampak banjir di Sirnaraga dan sekitarnya.
Menurut Ketua RW 06 Kelurahan Pajajaran, Zaenal Muttaqin, pembangunan kolam retensi memberikan dampak positif. “Semenjak kolam retensi ini beroperasi, tidak ada lagi banjir di kawasan kami.”
Tak hanya itu, keberadaan kolam retensi itu juga telah berpengaruh positif terhadap perekonomian warga. “Ada warga yang bekerja saat pembangunan. Sekarang setelah jadi, ada penghasilan dari dagang dan sewa mainan. Usaha masyarakat makin berkembang,” katanya.
Kolam retensi ini juga menjadi area wisata bagi masyarakat sekitar. Peluang-peluang usaha baru tumbuh seiring semakin banyak pengunjung yang datang untuk berwisata.
Lokasi ini, menurut dia pula, jadi sarana silaturahmi. Banyak warga datang sekadar duduk ngobrol.
“Banyak hal positif yang hadir berkat pembangunan ini. Untuk itu, warga berterima kasih telah membangun kolam retensi di sini,” ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial, menyatakan, kolam retensi merupakan salah satu solusi dari sekian banyak permasalahan lingkungan di Kota Bandung. Kendati demikian, ia tetap memerintahkan jajarannya untuk menormalisasi 46 anak sungai di kota ini.
Dia juga terus meminta masyarakat menjaga lingkungan. Secanggih apapun infrastruktur, tanpa partisipasi masyarakat dalam memelihara kebersihan, itu tidak akan berarti.
Oded mengajak masyarakat bersama-sama merawat dan menjaga anak 46 sungai itu. Ia tidak mau warganya membuang sampah atau terutama sampah plastik ke sungai.
“Saya tidak mau mendengar lagi ada kasur butut masuk ke sungai. Mari kita bangun peradaban yang baik di Kota Bandung,”katanya.
Oded bersyukur pembangunan kolam retensi yang menghabiskan dana Rp5 miliar itu bisa selesai tepat waktu. Sejak awal dibangun Juli 2018 dan rampung pada akhir November 2018, kolam tersebut juga memiliki banyak manfaat yang dirasakan masyarakat.
“Alhamdulillah di Sirnaraga punya kolam retensi yang punya banyak fungsi. Ketika kolam ini diisi air, airnya penuh bisa ‘paparahuan’ (berperahu). Ketika kering, bisa juga digunakan untuk aktivitas masyarakat,” katanya.***