Wali Kota Sukabumi Kena Kartu Kuning PMII

Senin, 2 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puluhan mahasiswa PMII, berorasi di depan Balai Kota Sukabumi. Foto: dara.co.id/Riri

Puluhan mahasiswa PMII, berorasi di depan Balai Kota Sukabumi. Foto: dara.co.id/Riri

DARA | SUKABUMI – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Sukabumi, Jawa Barat memberi kartua kuning kepada wali kota setempat, Achmad  Fahmi. PMII menilai tahun pertama kinerja wali kota gagal

Penilaian tersebut terlontar saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Cabang Kota Sukabumi, menggeruduk Kantor Pemkot dan DPRD setempat. Dalam aksinya,  mereka menganggap kinerja menjelang satu tahun memimpin Pemkot Sukabumi wali kota terkesan gagal. “Pada kesempatan ini,  kami sepakat memberi kartu kuning kegagalan  Achmad Fahmi sebagai wali kota,” ujar Koordinator Aksi PMII, Isep Ucu Agustina, seusai aksi unjuk rasa, Senin (29/08/2019) sore.

Selain memberi kartu kuning, lanjut Isep,  pihaknya juga mengajukan tiga tuntutan terkait masalah kesehatan, pendidikan, dan masalah ekonomi. “Tiga tuntutan ini menjadi titik fokus, karena dianggap penting,” katanya.

Tiga tuntutan tersebut, perbaikan sekolah vokasinal yang masih samar. Lalu, Sukabumi Kece yang menjadi program unggulan kota ini juga masih belum jelas, sehingga mereka menuntut agar dimaksimalkan. Mereka juga menuntut perbaikan pelayanan kesehatan Puskesmas  malam hari yang belum optimal.

“Kita mahasiswa hanya mengingatkan sebelum jatuh tempo pada tanggal 20 Sepetember genap satu tahun kepemimpinan pak Achmad Fahmi,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengapresiasi langkah unjuk rasa tersebut. Menurut dia, mereka mencoba mengingatkan perjalanan masa kepemompinan merintahannya yang genap satu tahun pada tanggal 20 September 2019.

“Terima kasih, kami terima dengan baik. Tadi juga mereka menunjukkan kartu kuning. Silahkan, itu hak mahasiswa,” kata wali kota.

Namun demikian, ia membantah, data yang menjadi rujukan tuntutan para peserta aksi unjuk rasa. Data itu, menurut wailkota,  tidak sesuai fakta di lapangan.

“Faktanya tidak sesuai dengan di lapangan dan datanya engga benar. Seperti kesehatan, kita sudah ada beberapa pukesmas yang menjadi klinik sore,misalnya Pukesmas Baros, Selabatu, Sukabumi dan sebagainya. Pukesmas buka dari jam 15.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB,” ujarnya.

Usai berorasi di depan balai kota, mereka melanjutkan aksinya di gedung DPRD Kota Sukabimi dengan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.***

Wartawean: Riri Satiri | Editor: Ayi Kusmawan

 

 

Caption: Puluhan Mahasiswa PMII, saat orasi di depan Balai Kota Sukabumi.

 

Berita Terkait

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Raperda Pajak dan Restribusi Daerah
Musrenbang dan RKPD Kota Sukabumi Sudah Diteken, Selaraskan Visi Pembangunan
Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan
Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR
Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 08:42 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Raperda Pajak dan Restribusi Daerah

Jumat, 18 April 2025 - 08:34 WIB

Musrenbang dan RKPD Kota Sukabumi Sudah Diteken, Selaraskan Visi Pembangunan

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 10:53 WIB

Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan

Rabu, 16 April 2025 - 18:27 WIB

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD

Berita Terbaru