Warga Bandung Belanja Sembako “Pake” Sampah

Minggu, 7 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Pemkot Bandung

Foto: Humas Pemkot Bandung

UPAYA mendukung  agar program Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan sampah) semakin massif, bank sampah di Kota Bandung, Jawa Barat terus berinovasi. Salah satunya yang dilakukan Bank Sampah RW 04, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar.

Bank sampah ini berkolaborasi dengan warung sembako agar dapat meningkatkan minat warga menjadi nasabah. Tujuannya, warga semakin membudayakan Kang Pisman.

Menurut Pengelola Bank Sampah, Sudeni (43), setiap nasabah dapat mengumpulkan sampah anorganik. Setiap sampah yang terkumpul akan tercatat dan dapat dikonversi menjadi uang.

Setiap sampah anorganik dihargai Rp2.500 per kilogram. Dari saldo yang terkumpul, nasabah bisa langsung membelanjakannya di warung sembako yang telah bekerja sama dengan bank sampah.

Tak hanya itu, nasabah juga bisa belanja meski saldonya belum mencukupi. Namun nasabah memiliki kewajiban untuk menyetorkan sampah senilai kebutuhan yang diambil di warung sembako.

“Misalnya kita butuh beras. 1 kilogram beras itu harganya Rp12.500, namun saldo nasabah belum mencukupi. Tidak masalah, berasnya ambil, nanti kurangnya bisa diberikan sampai batas waktu yang sudah ditentukan,” karanya, dilansir humas.bandung.go.id, kemarin.

Sudeni mengungkapkan, selama satu tahun berjalan, Bank Sampah RW 04 telah memiliki 80 nasabah. Para nasabahnya didominasi oleh kaum ibu.

“Setiap hari, di sela-sela kesibukannya, mereka mengumpulkan sampah plastik seperti bekas botol meminum, kardus ataupun sampah plastik lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik warung sembako, Rosalina, menyediakan sembako berupa beras, terigu, minyak sayur, telur dan bahan lainnya sebagai kebutuhan sehari-hari rumah tangga. “Kita ajak masyarakat untuk membudayakan apik memilah sampah. Ya hasilnya seperti ini, bisa menjadi sembako.”

Ia juga bekerja sama dengan pengepul sampah. Setiap 2 Minggu, pengepul mengambil sampah yang terkumpul. “Kita sudah minta pengepul untuk rutin mengangkat barang sesuai jadwal.”

Sementara itu, pelanggan warung sembako, Agustina, merasa terbantu dengan keberadaan warung tersebut. “Terbantu ya ketika kebutuhan mendadak, hadirnya warung sembako bisa membantu.”

Sedangkan Sekretaris Kelurahan Nyengseret, Tirta Gumelar, mengatakan, aparat kewilayahan terus menggaungkan program Kang Pisman agar lebih masif. “Kita intinya rangkul masyarakat, apa yang mereka butuhkan kita coba untuk diimplementasikan dengan syarat kebersamaan.”***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Antrean di Samsat Soreang Membludak, Begini Keluhan Warga
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Rabu, 16 April 2025 - 11:17 WIB

Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral

Berita Terbaru