Ia juga mengingatkan kepada warga untuk menyampaikan aspirasi ke anggota dewan, nanti dalam pelaksanaan pengerjaannya oleh Pemkab Bandung yaitu dengan melibatkan para perangkat daerah.
DARA – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Supriatna dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Dr. H. Cakra Amiyana dan jajaran Kepala Perangkat Daerah melaksanakan kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) ke-7 di Desa Ibun, Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Rabu (18/5/2022).
“Warga Ibun, masih ada warga yang susah membuat e-KTP?” tanya Bupati Dadang Supriatna kepada warga yang hadir pada kegiatan Bunga Desa itu.
Untuk melayani warga dalam pembuatan e-KTP, katanya, akan ada penambahan dua mesin ADM (Anjungan Disduk Mandiri) di Kecamatan Ibun, setelah sebelumnya sudah ada satu mesin ADM di Desa Laksana.
“Nanti akan hadir dua mesin ADM, yang sebelumnya sudah ada satu ADM di Desa Laksana. Nanti membuat KTP cukup di desa masing-masing saja,” katanya.
Ia mengatakan alasan melaksanakan program Bunga Desa untuk melihat kondisi langsung desa-desa di Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Ibun.
Dadang Supriatna juga berharap kepada lima pilar desa di Kecamatan Ibun yang baru dikukuhkan untuk mengawal visi misi Bupati Bandung sesuai dengan Bandung Bedas. “Harus siap mengawal visi dan misi Bupati Bandung,” harapnya.
Ia juga mengingatkan kepada warga untuk menyampaikan aspirasi ke anggota dewan, nanti dalam pelaksanaan pengerjaannya oleh Pemkab Bandung yaitu dengan melibatkan para perangkat daerah.
Dadang Supriatna turut menyampaikan sosialisasi rencana launching kartu tani melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Tak hanya itu, Dadang Supriatna pun mengungkapkan rencana untuk membuat pos damkar untuk penanganan dan penanggulangan kebakaran.
Pada kesempatan itu, ia mengkritisi dalam pemberian bantuan yang berasal dari belanja tidak terduga (BTT), untuk penanggulan bencana longsor maupun banjir.
“Dalam aturan itu disebutkan, menggunakan dana BTT harus ada warga yang meninggal dulu. Saya sebagai Bupati tidak setuju dengan aturan itu. Ini harus diusulkan ke pemerintah pusat, aturan itu harus direvisi. Yang namanya memberikan bantuan dalam penanganan bencana tak bisa ditunda dan harus segera dilaksanakan,” tutur Dadang Supriatna.
Ia mengatakan melaksanakan bunga desa di Desa Ibun karena berbatasan dengan Kabupaten Garut. Sebelumnya dilaksakan di Pangalengan, Rancabali dan Nagreg yang berbatasan dengan Kabupaten Garut. Termasuk bunga desa dilaksanakan di Cilengkrang berbatasan dengan Kota Bandung, di Cikancung berbatasan dengan Kabupaten Garut.
“Pada bunga desa itu, setelah mondok di rumah warga nanti rumahnya bakal dibedah rumah,” tuturnya.
Dadang Supriatna pun menyampaikan program pemberikan insentif RT/RW karena mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat. Pada 2022, insentif RT sebesar Rp 250.000 dan RW Rp 300.000/bulan.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengungkapkan, Kabupaten Bandung jangan sampai tertinggal dari kabupaten lainnya. Untuk membangkitkan wilayah itu, melalui potensi sumber daya alam.
“Di Kecamatan Ibun banyak para pelaku UMKM, dan untuk membantu mereka ada pinjaman dana bergulir tanpa bunga,” katanya.
Menurutnya, untuk mengenbangkan wirausaha masyarakat, pemerintah sudah menggulirkan anggaran Rp 40 miliar. “Apabila berkembang, dalam APBD-P akan ditambah Rp 60 miliar,” katanya.
Dikatakannya, dengan adanya bantuan usaha bergulir tanpa bunga itu bisa menambah lapangan kerja 130.000 di Kabupaten Bandung.
Kang DS mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung yang sebelumnya minus -1,87 pada 2020 jadi 3,56 pada 2021. Terjadi kenaikan laju pertumbuhan ekonomi karena didukung dengan sektor pertanian, dan banyaknya para pelaku UMKM di Kabupaten Bandung.
Bupati juga mendorong para kepala desa dalam penanganan miskin ekstrem di desanya masing-masing. “Harus ada target, misalnya tahun ini 100 warga miskin ekstrem dari 500 warga miskin ekstrem di Desa Ibun misalnya,” katanya.
Ia berharap untuk penanganan miskin ekstrem itu dengan menggunakan anggaran dana desa (ADD). “ADD itu bisa digunakan untuk program ketahanan pangan,” kata Kang DS.
Kang DS pun mengungkapkan rencana pembangunan 18 SMP, 1 SD di Kabupaten Bandung, dan di antaranya sedang dalam proses pendirian pembangunan sekolah tersebut, dan 22 SMA diusulkan ke Provinsi Jabar.
“Di Kecamatan Ibun akan diusulkan berdirinya sebuah SMA Negeri, minimal satu lokal dulu dan ada dulu,” katanya.
Bupati Bandung mensosialisasikan 3 muatan lokal dalam kurikulum pendidikan. Ketiga muatan lokal itu yakni pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda, Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Quran. “Baru 18 persen warga Kabupaten Bandung bisa membaca Al-Quran,” katanya.
Dikatakannya, para guru ngaji sudah diberi dana insentif untuk datang ke sekolah mengajar membaca Al-Quran. “Untuk insentif 17.000 guru ngaji, Pemkab Bandung sudah mengeluarkan anggaran Rp 109 miliar. Sudah dicairkan sebanyak 12.769 orang. Saat ini, total guru ngaji yang tercatat 21.900 orang,” katanya.
Kang DS mengatakan penanganan rutilahu sampai saat ini sudah mencapai 3.040 rumah dari target 7.000 rumah.
“Hal utama dalam memimpin itu bukan tentang jabatan apa yang sedang kita pegang, tetapi tentang seberapa besar manfaat untuk masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Ibun H. Undang Sumarna berharap dukungan pembangunan fisik, mental, ekonomi ke dinas-dinas di Kabupaten Bandung. Ia uangkapkan hal itu pada kunjungan Bupati Bandung dalam kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) di Desa Ibun Kecamatan Ibun.
“Dengan kehadirannya para dinas terkait bisa berbagi rasa. Warga yang dikunjungi pada kegiatan Bunga Desa ini, ekonominya di kelas menengah ke bawah, nanti bisa melihat langsung saat berada di lingkungan warga. Untuk itu bisa berbagi rasa,” kata Undang.
Editor: Maji| Wartawan: Trinata