DARA | BANDUNG — Warga Kota Bandung diimbau supaya tidak panic buying. Imbauan ini terkait dengan fenomena kenaikan harga sejumlah komoditas menjelang bulan Ramadan.
“Warga diimbau tidak panic buying dengan membeli kebutuhan bahan pokok secara berlebihan. Belilah sesuai kebutuhan saja, tidak perlu berlebihan,” kata Plt Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Elly Wasliah, saat mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, meninjau operasi pasar bawang putih dan harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di Pasar Kiaracondong, Minggu (5/5/2019).
Senada dengan Elly, gubernur menyebutkan, pembelian yang berlebihan akan berdampak pada jumlah suplai yang sudah ada. “Jadi ada penawaran dan permintaan. Kalau masyarakat panik, beli bahan pangan berlebihan, penawaran dan permintaan tak berimbang. Dampaknya harganya bisa melonjak.”
Dalam kesempatan tersebut, ia menyebutkan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait stabilitas harga pangan, khususnya di Kota Bandung. “Temuan hari ini akan saya sampaikan ke pemerintah pusat, agar nantinya sampai lebaran harga-harga bahan pangan ini tetap stabil.”
Sementara itu, tingginya harga bawang putih di pasaran, menjadi alasan hari ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jawa Barat dan Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan operasi pasar di Pasar Kiaracondong.
Sebanyak 8 ton bawang putih dijual pada kesempatan itu. Harga bawang putih di pasaran berkisar Rp80.000 sampai Rp100.000 perkilogram, pada operasi pasar dijual seharga Rp20.000/kg untuk grosir dan Rp30.000/kg untuk eceran. Operasi pasar diserbu tak hanya oleh pedagang di Pasar Kiaracondong, melainkan juga masyarakat sekitar.
“Operasi pasar ini tentu sangat membantu menekan harga bawang putih,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan