Menurut Tono, pada masa pandemi Covid-19, tidak sedikit masyarakat yang mengalami kesulitan dari segi ekonomi.
DARA I BANDUNG- Sejak ditetapkannya pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu, hingga Maret 2021 ini angka Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kota Bandung mengalami kenaikan hingga mencapai 3000. Total, saat ini DTKS di Kota Bandung tercatat sebanyak 139 ribu.
Kepala Dinas Sosial dan Penanganan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, Tono Rusdiantono mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada peningkatan DTKS di Kota Bandung.
“Awal masuk pandemi 2020 kita punya data DTKS 136 ribu itu kita bicara warga miskin dan tidak mampu, hasil pemuktahiran data terbaru di bulan Januari 2021 kita ada kenaikan menjadi 139 ribu, sekitar 3 ribu kenaikannya,” ungkap Tono di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung.
Menurut Tono, pada masa pandemi Covid-19, tidak sedikit masyarakat yang mengalami kesulitan dari segi ekonomi. Hal itu, lanjutnya, meliputi pemutusan hubungan kerja (PHK), Frustasi, maupun tindakan kriminal yang berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Karena banyak faktor, ada frustasi, phk, kriminal, ekonomi semua kena imbas, tapi kalau pedagang, pelaku usaha hiburan, pasar-pasar terkena imbas, karena usaha kan ada take and gifnya. Nah di masa pandemi itu sulit,” paparnya.
Lebih jauh ia mengakui, peningkatan DTKS di masa pandemi Covid-19 hampir dialami oleh seluruh daerah di Indonesia. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah berusaha untuk menstabilkan antara kepentingan ekonomi dan kesehatan.
“Kondisi tersebut bukan hanya di Kota Bandung, tapi seluruh Indonesia, dampak dari covid-19 ini memang cukup berat, ini tarik-tarikan antara ekonomi dan kesehatan,” tandasnya.
Editor : Maji