Sekitar 225 warga Kota Tua Penagi dan Pering Kabupaten Natuna Kepulauan Riau antusiasme melepas warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan yang diobservasi selama 14 hari di daerah setempat.
DARA| JAKARTA- Warga menyambut dengan kibaran bendera merah putih. “Awalnya kami rencanakan yang hadir di sini sebanyak 70 orang, tapi ternyata yang mau ikut banyak sampai 150 orang,” kata Ketua RT 01 Kota Tua Penagi, Suprianto di Natuna, Sabtu (15/2/2020).
Warga berkumpul di sekitar hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna, tempat 238 WNI dari Wuhan diobservasi. Setelah 14 hari masa observasi, masyarakat Penagi ikut gembira karena seluruh WNI dalam kondisi sehat.
Kota Tua Penagi, merupakan perkampungan terdekat dengan lokasi hanggar. Awalnya, warga sempat menolak kehadiran WNI dari Wuhan untuk diobservasi di lingkungan tempat tinggalnya.
“Hari ini hari terakhir mereka. Kami memberikan ucapan selamat jalan. Selamat berkumpul dengan keluarga,” kata dia.
Ketua RT 01 itu tidak menampik, warganya sempat ketakutan dan panik, sampai 29 KK memutuskan mengungsi ke daerah lain. Namun begitu, dia meminta WNI dari Wuhan dan masyarakat Indonesia memaklumi kekhawatiran warga saat itu.
“Yang lalu, kami berdemo jangan dibilang tidak NKRI, tidak ada rasa manusiawi. Itu karena informasi kurang, itulah yang kami rasakan,” kata dia, seperti dikutip inews.id.
Sementara itu, isak tangis dan tepuk tangan meriah serta kibaran bendera merah putih terjadi dalam upacara pelepasan untuk warga negara Indonesia (WNI) asal Wuhan yang akan kembali ke daerah masing-masing setelah diobservasi selama dua pekan di Natuna.
“Dengan keceriaan dan kebahagiaan ini mereka dalam kondisi sehat. Karena sejak kemarin pagi dan tadi dibuktikan tenaga medis bahwa mereka semuanya 243 terdiri dari 79 pria dan 176 wanita, 3 anak dalam keadaan sehat wal afiat,” kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Yugo Margono dalam sambutan di hanggar tempat karantina para WNI tersebut di Kepulauan Natuna.
Beberapa WNI tampak meneteskan air mata ketika berbaris rapi mendengar sambutan. Mereka semua berbaris rapi sambil membawa bendera merah putih
Senyum juga tampak mengembang di wajah mereka dan ketika Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa mereka sehat dan terbukti bebas dari COVID-19 tepukan tangan riuh terdengar.
“Kalian ceritakan bagaimana anda bisa sehat agar mereka bisa mencontoh kalian semua,” kata Menko PMK Muhadjir yang berbicara di depan para WNI dari Wuhan dan staf kesehatan yang memantau mereka.
Editor : Maji