DARA | BANDUNG – Warga Kampung Kampung Cipongporang RT 01 RW 11, Desa Katapang, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sempat panik saat melihat terbakarnya 750 meter persegi lahan pembuangan di kamoung itu, Kamis (8/8/2019) siang. Untuk memadamkan kobaran api, Dinas Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran
Keterangan yang diperoleh, berawal dari seorang warga yang membakar majun di atas tumpukan sampah di lahan tersebut. Bukan hanya sampah rumput yang tumbuh mengering di sekitarnya pun turut terbakar, hingga asap hitam pun membumbung tinggi.
Menurut anggota Pusat Pengendalian Operasi (Pudalop) Damkar Kabupaten Bandung, Nana Permana, jika kebakaran itu tidak segera ditangani bisa merembet ke rumah penduduk yang jaraknya tak jauh dari lokasi kejadian.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Begitu juga kerugian finansial,” kata Nana, seusai menangani kebakaran bersama personel Damkar lainnya.
Tak seorang pun warga yang mengetahui orang pembakar majun di lahan milik Pemkab Bandung tersebut. Sebagian waraga menyebutkan, api tiba-tiba membesar, sehingga salah satu dari mereka melaporkan kejadian tersebut ke Damkar setempat.
Hingga kobaran api padam pelaku pembakaran belum juga diketahui. Untuk mengendalikan api agar tidak terus membesar Damkar Kabupaten Bandung mengerahkan dua unit mobil pemadam dari Markas Komando (Mako) Damkar Kecamatan Soreang Korwil Taman Kopo Indah. Selain itu, satu unit truk pemadam pun meluncur ke lokasi kejadian.
Nana menyebutkan , pihaknya menerima laporan kebakaran itu pukul 12.05 WIB. Persinel tiba di lokasi 12.15 WIB, dan api padam 12.25 WIB.
Warga setempat, Maesitoh (45), menuturkan, lahan tersebut sudah lama menjadi pembuangan sampah warga. Termasuk majun, banyak dibuang ke sana.
Kepada dara.co.id, ia mengaku tidak mengetahui orang yang membakar majun di sana. “Kami berharap peristiwa ini jadi pembelajaran bagi warga agar tidak melakukan pembakaran di sembarang tempat. Apalagi di musim kemarau,” ujarnya.
Maesitoh dan warga lain sekitar lokasi kejadian merasa panik saat api mulai membesar. Bahkan mereka sempat bergegas mengumpulkan barang berharga untuk mengosongkan rumah, karena takut rumah mereka ikut terbakar.
“Kami benar-benar panik, karen api terus membesar,” katanya.***
Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawan