DARA – Anggota DPRD Jabar Tetep Abdulatif didesak warga untuk meninandaklanjuti pembangunan infrastruktur di Tasikmalaya. Desakan itu mengemuka saat Tetap menggelar Rese II Tahun Sidang 2021-2022, akhir pekan lalu.
Setiap melaksanakan reses disebutkan Tetep selalu muncul aspirasi dari masyarakat diantaranya di Tasikmalaya ini.
Namun menurut dia, banyak aspirasi atau persoalan tersebut adalah ranah pemerintah kabupaten dan kota. Kendati demikian, bukan tidak bisa dilakukan asal ada usulan dari pemerintah daerah setempat kepada pemerintah provinsi (Pemprov).
“Pada Reses II kali ini, banyak masyarakat yang mengemukakan aspirasi di bidang pembangunan infrastruktur dan juga kesejahteraan masyarakat. Sebagian besar aspirasi di bidang infrastruktur jalan, walaupun ini bukan kewenangan kita (provinsi), tapi sebetulnya itu bisa didanai juga ketika diusulkan oleh pemerintah kabupaten dan kota,” ujarnya.
Kecuali itu lanjut Tetep, kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan pokok turut menjadi keluhan masyarakat Tasikmalaya pada saat ini. Kadang bantuan kepada masyarakat tidak mampu oleh pemerintah, masih belum mampu mengimbangi lonjakan harga kebutuhan pokok di pasar.
“Banyak juga keluhan yang diutarakan oleh masyarakat seperti, kebutuhan pokok yang sulit didapatkan dan juga kenaikan–kenaikan harga pokok dalam menunjang kebutuhan sehari-hari. Ada juga masyarakat yang membandingkan, jika masyarakat mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah sebesar Rp600 ribu dalam waktu dua bulan hingga tiga bulan sekali, sementara beban hidup yang harus ditanggung oleh masyarakat akibat kenaikan harga jauh lebih besar,” ucapnya.
Dia pun berharap, akan ada penyesuaian nilai bantuan kepada masyarakat terhadap kondisi harga kebutuhan pokok pada saat ini. Guna meringankan beban masyarakat yang kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Atau tanpa bantuan sama sekali kata Tetep, asal harga kebutuhan pokok dapat lebih terjangkau.
“Jadi saya rasa itu kecil sekali, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menurunkan harga dan tidak mendapatkan bantuan langsung ketimbang mendapatkan bantuan langsung, tetapi harga melonjak akibat kenaikan harga naik,” tutupnya.