Setelah klaster keluarga, kini penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bandung muncul klaster perkantoran. Hal itu ditemukan setelah Dinas Kesehatan melakukan tracing terhadap pegawai yang positif terpapar Covid-19.
DARA| BANDUNG- Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami, klaster perkantoran tersebut banyak ditemukan setelah pihaknya melakukan tracing terhadap pegawai yang positif terpapar Covid-19.
“Jadi karena kita banyak melakukan tracing dari kasus yang positif, itu biasanya kita menemukan kembali yang positif covid-19 dari tracing tersebut. Untuk saat ini kami menemukan kasus positif dari klaster keluarga,” kata Grace di Soreang, Rabu (30/12/2020).
Menurut keterangan yang dihimpun dara.co.id, klaster perkantoran tersebut meliputi Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Pemuda dan Olahraga, Kantor Pelayanan Satu Atap dan Penanaman Modal.
Grace tak bosan mengingatkan kepada masyarakat bahwa covid-19 itu nyata dan ada, sehingga ia meminta masyarakat jangan sampai lengah dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Selalu gunakan masker, karena dengan pakai masker aku menlindungi kamu dan kamu melindungi aku. Jadi kita harus saling melindungi agar tidak terpapar kepada orang lain,” tambah Grace.
Ia menjelaskan, klaster keluarga dapat tertularkan dari anggota keluarga yang memiliki mobilisasi tinggi. Artinya yang melakukan perjalanan antar kota dan sebagainya.
“Itu biasanya dampak dari orang yang tidak bergejala tapi dia terpapar. Dia tidak menyadari kalau dia terpapar, terus dia tidak memakai masker memaparkan kepada keluarganya,” jelasnya.
Selain itu, biasanya paparan terjadi karena adanya kegiatan silaturahmi. Itu yang banyak terjadi, ada silaturahmi dengan tamu dari zona merah berkunjung dengan keluarganya itu juga menyebabkan paparan.
Grace juga meminta masyarakat yang sudah terpapar covid-19 untuk meningkatkan imunitas dengan cara untuk bergembira, berjemur dan beraktifitas olahraga karena itu salah satu yang meningkatkan imunitas dan memoercepat kesembuhan.
Editor : Maji