Waspada Bencana, Bupati Sukabumi Minta Camat dan Kepala Desa On Call 24 Jam

Kamis, 24 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Sukabumi H Marwan Hamami (Foto: Istimewa)

Bupati Sukabumi H Marwan Hamami (Foto: Istimewa)

Kabupaten Sukabumi salah satu daerah terdampak gempa Cianjur. Terparah di Sukalarang, daerah perbatasan Sukabumi-Cianjur.


DARA | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat hingga saat ini jumlah rumah rusak mencapai 681 unit.

“Data ini masih sementara, karena kami masih melakukan assessment terkait kerusakan akibat dampak gempa M 5,6 yang berpusat di Cianjur pada Senin, (21/11),” ujar Bupati Sukabumi H Marwan Hamami saat ditemui dikediamannya, Rabu kemarin (23/11/2022).

Dari hasil laporan BPBD Kabupaten Sukabumi, ratusan rumah yang rusak tersebar di 19 kecamatan.

Kecamatan yang paling parah yakni Kecamatan Sukalarang dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 179 unit.

Kemudian Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit dan Kecamatan Nagrak terdapat 132 unit rumah yang rusak.

“Jumlah warga yang mengungsi sebanyak 58 kepala keluarga (KK) dan korban luka sebanyak 11 orang dengan rincian satu luka sedang dan 10 luka ringan. Korban luka karena tertimpa puing bangunan rumah dan seluruhnya sudah mendapatkan penanganan petugas medis, Sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan,” ujarnya,

Menurut bupati, bukan hanya bangunan rumah, dari hasil pendataan ada enam sekolah yang rusak dan 10 unit sarana ibadah seperti masjid dan musholla.

Selain itu, getaran gempa juga merusak akses jalan di Kecamatan Gunungguruh.

Bupati meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan bencana lanjutan, mengingat tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur wilayah sukabumi.

Bupati juga mengimbau perangkatnya dan aparatur sipil negara sama-sama membantu dan tetap siaga menghadapi bencana ini.

“Saya minta kepala perangkat daerah, camat, kepala desa harus on call 24 jam. Kita bantu warga yang terkena dampak terutama warga Kabupaten Sukabumi, selebihnya bergeser ke Cianjur untuk membantunya,” jelasnya.

Bupati mengatakan, daerah pusat bencana akan menjadi perhatian semua orang, sehingga daerah terdampak akan sedikit terlupakan.

“Kita fokus pada warga Kabupaten Sukabumi dulu setelah itu kita bantu daerah lain,” ujarnya.

Editor: denkur

Berita Terkait

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi
Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis
Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi
Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek
BIJB Siap Layani Jamaah Haji Jabar tahun 2025, Dedi Taufik : Kuantitas Ditambah
Pengurusan PBG Kurang dari 3 Jam Diterapkan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Dinilai Peduli Lingkungan, Sejumlah Perusahaan di Jabar Terima Sertifikat Biru
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:40 WIB

Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:23 WIB

Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:24 WIB

Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:30 WIB

Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek

Berita Terbaru