Ada enam merek kopi kemasan yang mengandung bahan kimia obat Sildenatif dan paracetamol. Pihak BPOM menyatakan kopi itu sangat berbahaya untuk dikonsumsi.
DARA – Enam merek kopi itu adalah Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung.
Selain mengandung bahan kimia obat, tulisan izin BPOM pada kemasan kopi tersebut adalah palsu. Begitu dikatakan Kepala BPOM, Penny K. Lukito.
Enam merek kopi kemasan itu ditemukan BPOM beredar di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penny K Lukito menjelaskan, sildenafil biasanya digunakan sebagai ‘obat kuat’ atau mengatasi disfungsi ereksi. Sedangkan paracetamol biasanya digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri.
“Bahan Kimia Obat merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional dan pangan olahan. Bahan kimia obat seperti Paracetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat,” kata Penny seperti dikutip dara.co.id dari CNNIndonesia, Senin (7/3/2022).
Penny menegaskan, konsumsi kopi kemasan yang mengandung obat kimia Paracetamol dan Sildenafil sangat berbahaya.
Penggunaan Paracetamol dan Sildenafil yang tidak tepat, lanjutnya, dapat mengakibatkan efek samping yang ringan, berat hingga yang paling fatal, kematian.
Paracetamol dapat menimbulkan efek samping mual, alergi, tekanan darah rendah, kelainan darah, dan jika digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan efek yang lebih fatal seperti kerusakan pada hati dan ginjal.
Sedangkan Sildenafil dapat menimbulkan efek samping mulai dari yang ringan seperti mual, diare, kemerahan pada kulit, hingga reaksi yang lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Penny juga mengatakan, sildenafil dan paracetamol mungkin saja akan meningkatkan stamina, terutama untuk lelaki. Namun, obat tradisional, jamu dan pangan tak seharusnya mengandung obat.
“Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan,” ujarnya.
Editor: denkur | Sumber: CNNIndonesia