JIKA polisi tak keburu mengamankannya, tidak ada yang tahu nasib Heri sekarang. Ia diamankan petugas saat dihakimi massa.
Remaja 21 tahun ini tertangkap saat membawa kabur sepeda motor hasil rampasannya, di Jalan Pelabuhan 2 Km 15,5, Kampung Warungasem, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kemarin. Prampasan yang ia lakukan adalah dengan cara menghipnosis korbannya.
Pelan (21), korban perbuatan Heri, hingga hari ini mengaku trauma atas nasib yang ia alami kemarin. Ia terkena hipnosis Heri sehingga sepeda motor yang ia kendarainya dengan cepat beralih ke tangan Heri, di Parungseah.
“Saya masih trauma. Tanpa saya sadari motor itu saya serahkan kepadanya (Heri),” ujar Pelan, yang berada di daerah itu ingin menemui neneknya di sana.
Tapi begitu masuk gang gang, tak jauh dari rumah neneknya, Pelan mendengar seseorang memanggil namanya. Spontan ia pun menghentikan sepeda motornya.
Lalu sesorang yang tak ia kenal menghampirinya. Pelan tak menaruh curiga sedikit pun.
“Lalu orang itu mengenalkan diri dengan menyebut namanya, Heri,” ujar Pelan.
Setelah keduanya berkenalan, Heri meminta nomor telpon ayah Pelan. Ia tak menolak permintaan kenalan barunya itu, nomor telpon ayahnya pun ia berikan kepada Heri.
Entah benar atau tidak, aku Pelan, kenalan barunya itu langsung bicara dengan menggunakan ponselnya.
“Ngakunya sih menelpon ayah saya,” kata Pelan.
Heri sempat mencuri dengar pembicaraan orang yang mengaku heri itu. “Sepintas sih mengenai surat -surat. Kebetulan ayah saya sedang ngurus KTP. Saya kira, soal itu.”
Saat itu, Pelan sama sekali tak bisa menolak keinginan Heri yang ternyata datang bersama satu temannya. Pelan pun mau diajak Heri ke sebuah mini market di daerah Parungseah, dengan menggunakan dua sepeda motor.
Sesampainya di sana, Pelan disuruh berhenti dan menunggu di atas motor. Heri bersama temannya lalu pergi meninggalkan Pelan.
Tak lama, pelaku datang lagi dan memberitahu surat-surat yang diminta akan dibawa ibunnya Pelan yang sedang menuju ke tempat mereka saat itu berada. “Saya disuruh turun dari motor dan pelaku menaiki motor sambil bicara. ’Motor saya yang bawa’.”
Saat itu, ia sempat bingung. Tapi tetap mau menuruti kemauan pelaku.
Kemudian pelaku pergi begitu saja. Beberapa lama kemudian, Pelan baru menyadari, dirinya terkena hipnosis orang tersebut.
Tak mau menunggu waktu lama, ia kemudian menelpon ayahnya, menanyakan orang yang bernama Heri.
“Pas di telepon, ayah saya mengaku tidak mengenalnya,”
Dalam keadaan panik ia memberitahu ayahnya, bahwa motor yang ia bawa diambil orang bernama Heri itu. “Makanya, ayah saya langsung mengejar pelaku.”
Menurut Pelan, pelaku berjumlah dua orang. Orang yang stunya lagi langsung menghilang menghilang meninggalkan Heri berdua bersama Pelan, yang kemudian Heri pun tancap gas meninggalkan Pelan.
Heri berhasil ditangkap ayah Pelah, Samai Setiadi, saat melintas Jalan Pelabuhan. Saat itu ayah Samai tengah mencegat Heri, setelah ia menerima kabar buruk dari anaknya itu.
Bersama warga Jalan Pelabuhan, Samai mengejar pengendara sepeda motor yang sebelumnya dibawa anaknya tersebut. Heri tertangkap dan sempat dikeroyok massa. Heri kemudian mendekam di ruang tahanan Mapolsek Cikembar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.***
Wartawan: Riri Satiri | Editor: Ayi Kusmawan