DARA | BANDUNG – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan terus terjadi hingga Oktober bulan depan. Asapnya akan mengangkasa di langit Indonesia, bahkan ke negara tetangga, Malaysia dan Brunei serta Singapura.
BMKG mendeteksi titik panas (hotspot) di Sumatra, Kalimantan, Semenanjung Malaysia, Serawak, dan Sabah.
Dikatakan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, berdasarkan hasil pemantauan citra Satelit Himawari-8 dan analisis geohotspot BMKG, akumulasi jumlah titik panas Kamis (12/9) yang dirilis Jumat (13/9) di wilayah Sumatra terpantau 1.231 titik, di Kalimantan terpantau 1.865 titik, di Semenanjung Malaysia 412 titik, serta di Serawak-Sabah 216 titik panas.
“Hasil pemantauan kondisi kualitas udara wilayah karhutla yang dilakukan BMKG, titik pemantauan partikel pencemar udara ukuran 10 mikron (PM10) di wilayah Pekanbaru Sumatera dalam kategori berbahaya yang menyentuh angka hingga mencapai 404,71 µg/m3 pada pukul 12.00 siang ini,” ujar Dwikorita seperti dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/9/2019).
Upaya pencegahan harus terus dilakukan, termasuk oleh masyarakat. Sedangkan BMKG terus melakukan pemantauan sebaran asap setiap jam.***
Editor: denkur