Waspada, Kolam Bola Bisa Jadi Sumber Penyakit!

Jumat, 26 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Buahhatikusurgaku

Ilustrasi: Buahhatikusurgaku

DARA | Kolam bola adalah salah satu wahana bermain favorit untuk anak-anak yang cukup mudah dijumpai di mal. Berisikan banyak sekali bola plastik berwarna-warni, anak-anak yang bermain di situ bisa bermain dengan gembira sambil “menenggelamkan” diri dalam kolam bola. Namun siapa sangka, selain membawa kegembiraan untuk anak-anak, kolam bola juga ternyata dapat menjadi sumber penyakit.

Sumber bakteri

Hal tersebut diteliti dalam sebuah studi yang dipublikasikan di American Journal of Infection Control. Para peneliti mengoleksi 9-15 bola dari kedalaman kolam bola yang berbeda. Hasilnya, mereka menemukan kolonisasi bakteri yang di dalamnya terdapat 8 bakteri dan 1 jamur yang bisa menyebabkan penyakit.

Bahkan, setelah diteliti lebih lanjut, kolam bola yang menjadi sampel penelitian mereka itu memiliki 31 spesies bakteri berbeda dan 1 jamur. Spesifiknya, ada bakteri Enterococcus faecalis penyebab infeksi saluran kencing dan meningitis), Staphylococcus hominispenyebab infeksi darah dan sepsis, Streptococcus oralis penyebab endokarditis, dan Acinetobacter Imofii penyebab pneumonia, infeksi kulit, dan meningitis lagi.

Ancaman meningitis

Meningitis sendiri merupakan peradangan yang terjadi pada selaput tipis yang melindungi otak dan saraf tulang belakang. Mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur, hingga parasit dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini. Namun, menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, bakterilah yang paling sering menularkan meningitis.

Penyakit mematikan ini juga lebih sering menjangkiti anak-anak ketimbang orang dewasa karena sistem pertahanan tubuh anak belum sekuat orang dewasa. Infeksi pun akan mudah menyebar apabila Anda berada di komunitas besar. Semakin padat jumlah populasi di suatu wilayah, semakin mudah pula penularan mikroorganisme tersebut.

Kaitkanlah dengan kolam bola yang menjadi wahana bermain bagi banyak anak. Mereka datang dari berbagai wilayah dengan kondisi kesehatan dan kebersihan yang berbeda lalu berkumpul di dalam kolam bola yang sama. Tidak seperti kolam renang yang mengandung kaporit, kolam bola tidak memberi proteksi apa pun untuk mencegah berkembangnya bakteri dan kuman.

Belum lagi bila tidak ada larangan keras dari tempat bermain itu untuk tidak membawa makanan ke dalam bola. Bisa-bisa dasar dari kolam tersebut sebenarnya sudah dipenuhi oleh sisa makanan yang membusuk/mengering dan banyak serangga!

Pada dasarnya, alasan bakteri-bakteri berbahaya itu bisa berkumpul di kolam bola tersebut adalah para petugas tempat bermain yang jarang membersihkan kolam bola. Disinyalir, mereka hanya membersihkan sesekali dalam beberapa hari dan bahkan beberapa minggu! Tentu saja frekuensi pembersihan dengan intensitas bermain itu tidak seimbang sehingga memberi kesempatan bagi kuman untuk berkembang di kolam bola.

Penyakit flu dan gangguan pencernaan, khususnya diare, juga mengintai anak-anak yang gemar bermain di kolam bola umum. Bila Anda memiliki anak yang memang imunitas tubuhnya kurang baik (sering sakit), akan jauh lebih aman bila Anda membuat kolam bola sendiri di rumah. Kolam plastik dan bola plastiknya dijual bebas di pasar mainan. Anda pun bisa berkreasi sendiri tanpa harus khawatir si Kecil akan tertular beragam penyakit.

Bermain di tempat umum, sebenarnya rentan meningkatkan risiko tertularnya penyakit pada anak, karena jika tidak dikelola dengan baik, malah bisa jadi sumber penyakit. Karena itu, pilihlah fasilitas bermain yang tepercaya kebersihan dan perawatan alatnya. Selain itu, usahakan anak selalu menggunakan kaus kaki dan pakaian tertutup saat bermain di kolam bola. Hal ini akan memberikan perlindungan tambahan pada tubuh si Kecil.***

Editor: denkur

Artikel ini ditayangkan klikdokter dalam judul yang sama,

 

Berita Terkait

Ramela Resto Kedepankan Kuliner Indonesia, Hadir di Bandung
Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis
Pegadaian Ketuk Pintu Langit Sumsel, Wujud Peduli Kesejahteraan Masyarakat
Gejala dan Pencegahan Chikungunya
Pemberdayaan Masyarakat, Baznas Jabar Gelar Yankesling
Inilah Makna 6 Makanan dan Kebiasaan yang Hadir Saat Perayaan Tahu Baru Imlek
IWAPI DPP Pariwisata Rayakan Hari Gizi Nasional dengan Misi Sosial di Eksotika Baduy
Inilah Fakta Kekhawatiran Gen Z yang Memicu Gangguan Kesehatan Mental
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 18:50 WIB

Ramela Resto Kedepankan Kuliner Indonesia, Hadir di Bandung

Jumat, 14 Februari 2025 - 08:51 WIB

Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis

Kamis, 13 Februari 2025 - 21:43 WIB

Pegadaian Ketuk Pintu Langit Sumsel, Wujud Peduli Kesejahteraan Masyarakat

Senin, 3 Februari 2025 - 10:51 WIB

Gejala dan Pencegahan Chikungunya

Sabtu, 1 Februari 2025 - 13:39 WIB

Pemberdayaan Masyarakat, Baznas Jabar Gelar Yankesling

Berita Terbaru

CATATAN

NERAKA GAZA Israel “Mengunci” Hamas!

Selasa, 4 Mar 2025 - 15:19 WIB