Akibat hujan deras puluhan rumah di Talegong, Garut, tertimbun tanah longsor, beberapa hari lalu. Masyarakat diminta tetap berada di pengungsian untuk menghindari longsor susulan.
DARA | GARUT – Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, mengatakan, sebelumnya longsor terjadi di Kampung Patok Besi, Kampung Pasir Angin, Kampung Pasir Erih, Kampung Loji, dan Kampung Pilar, Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Selasa, 1 Desember 2020 lalu.
Selanjutnya, lanjut Tubagus, longsor juga terjadi di Kampung Bojonghaur, Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong Kamis 3 Desember sekitar pukul 02.30 WIB dengan tinggi longsor 400 meter dan panjang 500 meter sepanjang Jalan Provinsi Pangalengan–Rancabuaya.
“Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Garut saat ini melalui BPBD sedang melakukan assessment di lokasi terdampak longsor untuk melakukan penanggulangan,” ujarnya, Jumat (4/12/2020).
Menurut Tubagus, saat ini masyarakat sekitar yang rumahnya terancam maupun tertimbun, sudah dievakuasi ke SMPN 1 Talegong. Untuk sementara, masyarakat akan tinggal di pengungsian demi mencegah adanya korban jika terjadi bencana longsor susulan.
![](https://www.dara.co.id/wp-content/uploads/2020/12/WhatsApp-Image-2020-12-03-at-14.41.19.jpeg)
Sementara itu, berdasarkan data dari masyarakat yang terdampak bencana longsor di Kecamatan Talegong adalah sebagai berikut, Kampung Patok besi, Pilar, Pasir Angin, Pasir Erih, dan kampung Loji, Desa Sukalaksana 6 KK 11 Jiwa ( Rumah Terancam)
Kemudian, di Kampung Sawah Jeruk Desa Sukamulya, di RT 05/02, 18 Rumah tertimbun dan 56 rumah terancam, RT 03/02, 43 rumah terancam, RT 04/02, 54 rumah terancam dengan jumlah KK sebanyak 171.
“Di Kampung Bojong Haur, Desa Sukamulya, di RT 02/01 sebanyak 2 rumah tertimbun dan 34 rumah lainnya terancam, RT 01/10, 60 rumah terancam, dan RT 05/01, 60 rumah terancam dengan jumlah KK sebanyak 156,” katanya.
Tubagus menambahkan, untuk pengungsi, warga Kampung Sawah Jeruk sebanyak 51 KK dengan jumlah 158 jiwa, dan Kampung Bojonghaur 8 KK terdiri dari 22 jiwa. Sehingga total jumlah pengungsi sebanyak 59 KK dengan 180 jiwa.***
Editor: denkur