Semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama dalam menyusun rencana aksi untuk mengurangi dampak.
DARA| Pj. Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya memimpin Rapat Koordinasi Inflasi yang digelar di Command Center Kabupaten Cirebon. Rapat ini fokus pada dua isu penting yang tengah mengancam, yaitu bencana alam akibat musim hujan dan kondisi inflasi yang masih menjadi tantangan di tingkat nasional.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan wilayah Cirebon dan sekitarnya berisiko tinggi terhadap cuaca ekstrem yang dipengaruhi fenomena La Nina, yang dapat menyebabkan hujan deras, banjir, dan longsor. Oleh karena itu, BMKG mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
Bencana alam seperti banjir dan longsor tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga berpotensi mengguncang perekonomian daerah, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi inflasi. Oleh karena itu, kami perlu melakukan koordinasi yang lebih erat dan langkah-langkah strategis untuk mengurangi dampak dari kedua isu tersebut,” ujar Wahyu Mijaya dalam sambutannya.
Menurut analisis yang disampaikan dalam rapat, bencana alam dapat memperburuk kondisi inflasi karena mengganggu distribusi pangan dan bahan pokok lainnya.
Jika infrastruktur terganggu, pasokan barang bisa terhambat, memicu kenaikan harga yang semakin membebani masyarakat. Untuk itu, selain menyiapkan langkah-langkah penanggulangan bencana, pemerintah daerah juga perlu menjaga kestabilan ekonomi daerah agar masyarakat tidak semakin tertekan oleh inflasi.
“Koordinasi antara berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, BMKG, hingga masyarakat, sangat penting agar kita bisa siap menghadapi cuaca ekstrem ini. Langkah-langkah antisipasi seperti perbaikan drainase, pemetaan daerah rawan bencana, dan penyiapan bantuan logistik harus segera dipersiapkan,” tambah Wahyu Mijaya.
Masyarakat diminta proaktif merespon imbauan BMKG terkait cuaca ekstrem. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk lebih proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan kegiatan gotong royong, seperti membersihkan saluran air dan menanam pohon untuk mencegah longsor.
Langkah strategis untuk kepentingan bersama, rapat koordinasi ini dihadiri berbagai instansi terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Pangan, serta perwakilan dari sektor ekonomi. Semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama dalam menyusun rencana aksi untuk mengurangi dampak bencana dan menjaga kestabilan harga barang di pasaran.
Pemerintah Kabupaten Cirebon pun menegaskan kesiapsiagaan adalah kunci untuk menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan dampaknya terhadap perekonomian, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tetap terjaga.
Editor: Maji