Waspadai Tiga Penyakit Akibat Banjir

Kamis, 2 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: screenshot Poskota News/net)

Ilustrasi (Foto: screenshot Poskota News/net)

Pasca banjir, rumah dan lingkungan menjadi kotor. Banyak lumpur dan sampah-sampah. Kondisi itu menjadi sarang penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia, terutama anak-anak.


DARA | BANDUNG – Akademisi Prof Ari Fahrial Syam mengatakan, penyebaran penyakit akibat banjir bisa melalui tiga cara yaitu melalui makanan dan minuman, melalui nyamuk, juga melalui tikus.

Dilansir ayobandung dari republika, Prof Ari menjelaskan, penyakit yang ditularkan oleh konsumsi makanan dan minuman penyebarannya berlangsung secara fecal-oral. Artinya, penyebab penyakit masuk ke saluran cerna lewat makanan dan minuman tercemar tinja penderita. Penyakit yang ditularkan bisa berupa infeksi kolera, disentri, rotavirus, serta demam typhus.

Pasien dengan infeksi usus bisa datang dengan diare, muntah berak, mulas saat buang air besar, dan BAB ada darah.

Lalu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) alias demam berdarah dengue juga rawan terjadi usai banjir. Penyakit ini meluar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Penyakit yang ditularkan melalui tikus juga sering muncul pascabanjir. Salah satu contohnya ialah leptospirosis yang dibawa melalui kencing dan kotoran tikus dalam genangan banjir.

Ketika mengalami luka terbuka pada tangan atau kaki atau mukosa mulut, maka air yang sudah tercemar dengan kotoran tikus yang sudah mengandung leptospirosis bisa membuat orang terjangkit.

Penderita leptospirosis akan mengalami keluhan demam tinggi mendadak, sakit kepala, mual muntah, lemas, nyeri otot terutuma otot betis. Mereka juga bisa menderita mata merah dan timbul kuning pada mata dan kulit.

Penderita leptospirosis warna air seninya berubah seperti air teh. Sekilas, penderita akan tampak seperti orang dengan infeksi hepatitis virus. “Penyakit leptospirosis sangat berbahaya jika berlanjut dengan berbagai komplikasi, antara lain kerusakan ginjal, peradangan pankreas, liver, paru, dan otak,” ujar Prof Ari.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya
InspiraFest: 3000 Peserta, 4 Generasi, 3 Pilar Kepemimpinan, untuk 1 Visi menuju Indonesia Emas
Pembangunan Infrastruktur untuk Menekan Biaya Logistik; Progress Pembangunan Tol Probolinggo – Banyuwangi yang Digarap PTPP
KCCI Berpesta Kimchi bersama SMK Pujangga
Hari Ibu, Wirawati Catur Panca dan Kementerian PPPA Kunjungi Enam Tokoh Pejuang Perempuan
LaNyalla Mahmud Mattalitti: Permintaan Presiden Agar Parpol Ubah Sistem Pemilu Layak Didukung
Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan
Wujudkan Ketertiban Berkendara bagi Anak Muda, Maxim Gelar Seminar Safety Riding
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 18:10 WIB

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya

Sabtu, 14 Desember 2024 - 17:50 WIB

InspiraFest: 3000 Peserta, 4 Generasi, 3 Pilar Kepemimpinan, untuk 1 Visi menuju Indonesia Emas

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:14 WIB

Pembangunan Infrastruktur untuk Menekan Biaya Logistik; Progress Pembangunan Tol Probolinggo – Banyuwangi yang Digarap PTPP

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:05 WIB

KCCI Berpesta Kimchi bersama SMK Pujangga

Sabtu, 14 Desember 2024 - 10:09 WIB

Hari Ibu, Wirawati Catur Panca dan Kementerian PPPA Kunjungi Enam Tokoh Pejuang Perempuan

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Selasa, 17 Des 2024 - 06:02 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Selasa, 17 Des 2024 - 05:58 WIB